RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran tingkat 11 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat komplek. Dengan tuntutan belajar mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator membuat banyak kendala dan hambatan bagi guru mengelola ruang kelas. Peserta didik ada yang senang dan banyak yang tidak suka.
Karena guru jarang menerangkan dan siswa lebih banyak melihat gawai. Tugas yang selalu berhubungan dengan gawai membuat kuota internet menjadi problem setiap minggunya. Orang tua siswa banyak yang mengeluh karena putranya selalu minta uang untuk membeli kuota internet.
Sebagai guru PKK yang mengajar Project Kreatif dan Kewirausahaan Jurusan Pariwisata di kelas XI Kuliner 1 dan kuliner 2 dengan Kompetensi Dasar dengan pengetahuan 3.3 Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa, untuk Keterampilan 3.4. Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa di SMK Negeri 1 Purwodadi penulis harus menyikapi keinginan siswa dan problematika yang jadi akar permasalahan pembelajaran di kelas.
Pembuka pembelajaran dimulai dengan berdoa dan menanyakan keadaan kesehatan siswa dilanjutkan mengabsen.
Dilanjutkan tujuan pembelajaran adalah bagaimana membuat produk makanan yang higienis dan halal yang bisa dibuat dan dilakukan siswa di laboratorium kuliner.
Sebagai pemantik, siswa ditanya daerahnya panen apa. Tapi tidak ada yang menjawab dan saling berpandangan. Mereka tinggal di perkotaan dan tidak memiliki tanah sawa. Sementara yang tinggal di pedesaan mengacungkan tangannya ditempat dan mengatakan panen raya padi dan ketan.
Ada yang bilang jagung, ada ketela pohon dan ada yang bilang panen Ganyong.
Apakah ubi ganyong bisa dijadikan proyek pembuatan bahan makanan? Seluruh peserta didik terdiam. Ada satu siswa menjawab di makan kurang enak rasanya hambar dan ada sedikit getahnya.
Guru bertanya sekali lagi kepada peserta didik kemudian memfasilitasi untuk membentuk kelompok 4 peserta didik dalam satu kelompok sehingga menjadi 9 kelompok.
Siswa diminta mencari tahu olahan berbahan baku ganyong. Kelompok satu dan kedua melihat proses pembuatan tepung ganyong, kelompok 3 dan 4 proses panen ganyong karena peserta didik belum tentu tahu ganyong dan cara panen.
Kelompok 5 dan 6 adalah proyek pembuatan roti kering berbahan baku tepung ganyong, kelompok 7, 8 dan 9 adalah proyek pembuatan roti basah, roti tawar dan roti brownies berbahan baku tepung ganyong.
Mereka antusias dan penasaran untuk memecahkan proyek yang ditugaskan dengan berbantuan Youtube mereka berdiskusi apa benar ganyong bisa diolah dan memiliki nilai ekonomis.
Semua kelompok sibuk dalam berdiskusi. Guru sebagai fasilitator berkeliling dan melihat hasil projek setiap kelompok dan menanyakan apakah ada kesulitan dan kendala dalam proyek kali ini.
Peserta didik sangat antusias untuk mencari referensi dan berbagai literasi secara online untuk dikemukakan dimuka kelas projek masing-masing kelompok. Pemaparan hasil kerja dilakukan menggunakan alat bantu power point.
Hasil pemaparan peserta didik dimuka kelas sudah terlihat bahwa pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai yang diharapkan. Mereka antusias dalam pembelajaran. (ps2)
Guru PKK SMK Negeri 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan