RADARSEMARANG.COM, Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Untuk itu, pendidikan perlu untuk dikembangkan dari berbagai aspek ilmu pengetahuan. Pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kecerdasan bangsa.
Faktor penentu dalam perkembangan dunia pendidikan adalah guru dan siswa. Guru sebagai komponen penting tenaga kependidikan, memiliki tugas melaksanakan proses pembelajaran. Sementara siswa merupakan salah satu objek pembelajaran tersebut.
Menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 19 disebutkan bahwa pada proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan pengembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Seperti yang ditemui di sekolah kejuruan kelompok teknologi dan rekayasa, salah satunya di Program Keahlian Teknik Otomotif. Masih banyak peserta didik kurang memahami mata pelajaran pilihan Teknik Sepeda Motor pada kompetensi Tune up Sepeda Motor sistem bahan bakar EFI tipe matic.
Mereka mendapat nilai kurang dari capaian tujuan minimal. Begitu juga dialami kelas XI Teknik Otomotif 1 SMK Negeri 4 Semarang. Salah satu penyebabnya kurang tepatnya menggunakan model pembelajaran. Pada Program Keahlian Teknik Otomotif cakupan materinya luas. Pada Kelas XI Teknik Otomotif banyak materi praktek yang harus dikuasai diantaranya materi Tune Up Sepeda Motor Sistem EFI.
Menurut Arjanggi dan Suprihatin (2010), tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temannya.
Dimana siswa yang menjadi tutor bertugas memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-temannya (tutee) yang belum paham terhadap materi atau latihan yang diberikan guru dengan dilandasi aturan yang telah disepakati bersama dalam kelompok tersebut, sehingga akan terbangun suasana belajar kelompok yang bersifat kooperatif bukan kompetitif. Tutor sebaya dapat memberi rasa nyaman pada siswa karena pada umumnya hubungan antara teman lebih dekat dibandingkan hubungan guru.
Teknik pembelajaran dengan metode tutor sebaya dilaksanakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.
Dalam pembelajaran ini, siswa yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia memberikan bimbingan ia sudah dapat menguasai bahan yang akan disampaikan.
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang mandiri, karena siswa menggantikan fungsi guru untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Adapun tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu dalam hal meningkatkan prestasi dan motivasi belajar peserta didik.
Dari hasil penerapan metode tutor sebaya terlihat hasilnya memuaskan. Selain itu belajar mengajar dengan menerapkan metode tutor sebaya dan berkelompok pada mata pelajaran pilihan Teknik Sepeda Motor pada kompetensi Tune Up Sepeda Motor Sistem Efi dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar serta peserta didik mencapai tujuan maksimal.
Media ini diterapkan dengan berkolaborasi antar teman sejawat dapat berpengaruh positif terhadap motivasi, aktivitas dan hasil belajar peserta didik. (s42/fth)
Guru Teknik Otomotif SMK Negeri 4 Semarang