RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran dapat disebut sebagai proses interaksi antara siswa dengan guru atau sumber belajar untuk mendapatkan suatu manfaat yaitu berupa ilmu pengetahuan atau keterampilan dalam suatu lingkungan belajar.
Dalam pembelajaran memerlukan suatu kondisi dimana prosesnya haruslah dapat mendukung pencapaian dari tujuan pembelajaran itu sendiri. Proses pembelajaran memerlukan suatu bentuk kesatuan antara siswa, guru, sumber belajar, kondisi kelas, dan metode yang digunakan.
Pembelajaran menemukan isi teks berita memerlukan suatu metode yang menarik dan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa yang meliputi keterampilam menyimak dan membaca.
Kedua keterampilan ini diperlukan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran menemukan isi teks berita atau menemukan pokok-pokok berita. Maka dari itu diperlukan suatu metode yang kreatif dan inovatif serta mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pemebelajaran menemukan isi teks berita selama ini adalah metode ceramah untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menyimak siswa.
Walaupun metode diskusi dan ceramah yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah sudah cukup baik, akan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dalam prosesnya.
Seperti dalam pembelajaran menemukan pokok-pokok berita atau menemukan isi teks berita pada siswa kelas VIII, guru menerangkan secara lisan dan siswa menyimak materi yang disampaikan guru.
Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok besar dan diberikan video atau rekaman audio yang diputar di depan kelas. Hambatan yang sering ditemukan adalah minat siswa dalam menyimak kurang, sehingga hanya ada beberapa siswa yang aktif menyimak.
Kekurangan lain adalah kurangnya kemandirian dan tanggungjawab siswa dalam menyelesaikan tugas, hal ini terjadi karena pengelompokan jumlah siswa yang banyak.
Metode pembelajaran disekolah haruslah memberi manfaat bagi siswa bukan hanya dari segi akademik, hal lain yang harus diperhatikan yaitu sisi non akademik, yaitu dari nilai sosial karakter siswa. Nilai sosial juga mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran, seperti tanggungjawab.
Pemilihan metode yang tepat bertujuan agar proses pembelajaran yang berlangsung dapat memberikan dampak yang positive bagi seluruh siswa. Inilah yang menjadi dasar untuk memilih metode cooperative script.
Pemilihan metode Cooperative script ini didasari oleh pemahaman bahwa dalam proses pembelajaran setiap siswa diharapkan aktif dan terlibat langsung baik fisik dan psikologis.
Suatu metode pembelajaran diharapkan memberikan manfaat yang baik bagi siswa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran dan untuk meningkatlkan nilai karakter berupa kemandirian dan tanggungjawab siswa, dan juga mengembangkan kemampuan interaksi akademik siswa.
Menurut Lambiotte, dkk. (dalam Huda, 2013:213) model Cooperative script adalah suatu strategi pembelajaran yang siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. Bagian-bagian materi meliputi menemukan ide pokok atau gagasan, kemudian dituangkan berdasarkan pemahaman yang diperoleh.
Metode Cooperative Script dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menemukan isi teks berita, dikarenakan dengan menggunakan metode ini siswa lebih fokus dalam pembelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa.
Formasi kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa dalam metode cooperative sript akan lebih menuntut siswa untuk lebih aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran dari pada pembagian dalam kelompok besar.
Dalam pengelompokan ini siswa akan bergantian untuk membaca dan menyimak untuk menyimpulkan isi atau pokok-pokok berita. Dari paparan yang telah dijabarkan di atas, menjadikan dasar pemilihan metode cooperative script setiap siswa akan aktif dalam kelompok kecil dan akan mendapatkan manfaat pengembangan keterampilan membaca dan menyimak, kemampuan komunikasi dan bersosialisasi dengan teman kelompoknya akan berkembang dan tergali secara maksimal. (md3/ton)
Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 2 Demak