28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Tingkatkan Aktivitas Belajar Materi Lingkaran melalui Make A Match

Oleh: Eko Sudarto, SPd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya.

Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sukar dan membosankan. Seperti yang dialami oleh siswa kelas XI MIPA 9 SMA Negeri 3 Semarang.

Saat guru mengajar materi persamaan lingkaran, siswa terlihat pasif dan kesulitan menerapkan konsep persamaan lingkaran. Saat guru bertanya tentang sejauh mana pemahaman tentang persamaan lingkaran, mereka menjawab paham. Tetapi jika diberikan beberapa soal tentang materi persamaan lingkaran, mereka tidak dapat menyelesaikannya.

Salah satu metode untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi persamaan lingkaran adalah dengan Make A Match. Menurut Rusman (2018 : 223) Make A Match adalah jenis pembelajaran kooperatif. Dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif. Anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok heterogen.

Langkah –langkah model pembelajaran make A Match sebagai berikut ; 1) Guru menyiapkan kartu berisi beberapa konsep yang cocok untuk sesi review pada materi persamaan lingkaran, salah satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, 2) masing-masing siswa mendapatkan kartu bertuliskan soal atau jawaban dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang, 3) masing – masing siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya, 4) siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan dan diberi poin, 5) setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya, 6) guru bersama – sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran persamaan lingkaran.

Penerapan model Make A Match dalam proses belajar mengajar materi persamaan lingkaran meliputi; a) Tahap persiapan, pada tahap ini sebelum diskusi dimulai guru menjelaskan prosedur, manfaat, kelebihan, serta hasil yang ingin dicapai dalam pembelajaran Make A Match, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok siswa.

Jumlah siswa XI MIPA 9 ada 36 orang dibagi menjadi tiga kelompok Kelompok 1 anggotanya 4 dan 5 orang dalam sub kelompok , kelompok ini sebagai pembawa kartu-kartu yang berisi pertanyaan – pertanyaan.

Kelompok 2 anggotanya 4 dan 5 orang dalam sub kelompok, kelompok ini sebagai pembawa kartu –kartu berisi jawaban. Kelompok 3 anggotanya 18 orang terbagi dalam 3 sub kelompok, kelompok ini berfungsi sebagai kelompok penilai. Aturlah posisi kelompok- kelompok tersebut sedemikian sehingga membentuk U pada tempat duduknya dan upayakan kelompok pertama berhadapan dengan kelompok 2.

b) Tahap penyampaian, saat telah di posisi, guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kedua bergerak mencari pasangannya masing-masing sesuai pertanyaan atau jawaban yang terdapat di kartu. Berikan kesempatan pada mereka untuk berdiskusi.

c) Penampilan hasil. Pasangan yang telah terbentuk wajib menunjukan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan jawaban itu cocok, kalau pertanyaan jawaban itu benar maka siswa tersebut diberi poin.

Setelah penilaian selesai, aturlah kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memposisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara kelompok penilai pada sesi pertama dibagi menjadi dua kelompok sebagian anggota memegang lembar pertanyaan dan sebagian lagi memegang lembar jawaban, kemudian posisikan mereka seperti huruf U.

Guru kembali membunyikan peluitnya kemudian pemegang kartu pertanyaan dan jawaban bergerak mencari pasangannya, maka setiap pasangan menunjukan hasil kerja kepada penilai, demikian seterusnya sampai diskusi selesai. d)Tahap penutup.

Guru bersama – sama dengan siswa menyimpulkan manfaat, kelebihan, serta hasil diskusi tipe Make A Match dalam proses belajar mengajar materi persamaan lingkaran.

Model Pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya materi persamaan lingkaran.

Proses pembelajaran berlangsung kondusif dalam suasana penuh kegembiraan, para siswa dalam aktif berdiskusi, bekerja sama, bergotong royong, percaya diri serta bertanggung jawab, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. (ips2/fth)

Guru Matematika SMA Negeri 3 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya