32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif melalui Strategi Adik Simba

Oleh: Hertiningsih, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam keterampilan dasar pada manusia. Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi satu dengan yang lainya. Melalui bahasa pula seseorang dapat menyampaikan pesan, gagasan, pikiran dan pengalaman untuk meningkatkan intelektual.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan dengan membaca. Membaca semakin penting dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.

Keterampilan membaca juga sangat penting bagi siswa karena merupakan pusat kegiatan belajar. Berbagai mata pelajaran dan informasi dapat diserap dan dikuasai siswa dengan keterampilan membaca yang baik dan cermat.

Namun keterampilan membaca juga harus didukung dengan keterampilan yang lain dalam pembelajaran Bahasa Indonesia seperti menyimak, bercerita, dan menulis. Namun demikian banyak sekali siswa di sekolah yang kurang lancar dalam berkomunikasi baik dengan guru maupun teman di sekolah.

Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni (1) keterampilan menyimak (2) keterampilan berbicara (3 ) keterampilan membaca dan ( 4 ) keterampilan menulis. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau Bahasa tulis (Tarigan, 2008:7 ).

Syaf’I dalam Somadayo ( 2011 : 3 ) menyatakan bahwa sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melalui membaca orang dapat memahami kata yang diutarakan seseorang.

Tujuan akhir dari membaca adalah memahami isi bacaan, tetapi tidak semua siswa mampu mencapainya. Banyak siswa yang mampu membaca lancar suatu bacaan, tetapi mereka tidak memahami isi bacaan tersebut (Mulyono Abdurrahman 2003 : 201 ).

Membaca intensif pada umumnya adalah kegiatan membaca dengan cermat, teliti dan saksama. Membaca intensif juga dapat diartikan sebagai proses membaca mendalam yang melibatkan upaya memahami masalah pembaca dan gagasan teks dari gagasan utama ke gagasan pokok.

Membaca secara intensif juga dikenal sebagai membaca hati – hati dan menyeluruh. Dalam kegiatan membaca intensif ada tiga kegiatan yaitu ada kegiatan prabaca, kegiatan membaca, dan kegiatan setelah membaca.

Dalam kegiatan prabaca, guru harus dapat memotivasi siswa melalui kegiatan yang yang dapat menarik perhatian. Di bagian membaca guru mengarahkan siswa untuk lebih memusatkan perhatian. Lalu dibagian akhir peserta didik diminta merangkum dan menyimpulkan bacaan yang telah dibaca.

Di SD Negeri 1 Maribaya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, keterampilan siswa kelas IV dalam membaca intensif khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya keterampilan siswa dalam membaca intensif ditandai ketika guru bertanya tentang isi bacaan yang sudah dibaca, dan siswa belum bisa menjawab dengan benar dikarenakan kurang memahami isi bacaan. Banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan membaca intensif, diantaranya ketika siswa naik kelas empat ada beberapa siswa yang belum bisa membaca dengan lancar sehingga sulit memahami isi bacaan. Minat baca siswa kelas empat rendah dan siswa bersikap pasif.

Pembelajaran masih konvensional akibatnya siswa kurang tertarik jika disuruh untuk membaca. Dalam kegiatan membaca biasanya siswa diberikan bahan bacaan, kemudian siswa disuruh membaca dalam hati. Selanjutnya siswa disuruh menjawab pertanyaan dari bacaan akibatnya siswa kurang tertarik.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita sebagai pendidik harus mampu mencari solusi agar peserta didik gemar membaca khususnya membaca intensif.

Hal itu bisa dilakukan dengan mencarikan buku-buku cerita yang menarik, dan memberikan tugas untuk merangkum. Kita juga mencoba strategi pembelajaran yang sesuai, contohnya menggunakan strategi “Adik Simba “.

Adik simba adalah sinkatan dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Strategi ini berusaha menjabarkan pertanyaan – pertanyaan untuk mengidentifikasi informasi yang ada dalam bacaan.

Informasi ini bisa diberikan kepada siswa sebelum siswa membaca teks. Adik Simba berguna untuk melatih peserta didik berfikir kritis dari sebuah teks bacaan.

Dari proses pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan Adik Simba, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa. Siswa bersemangat dan lebih mudah memahami isi bacaan dan dapat menjawab pertanyaan dari bacaan dengan mudah. (ps1/aro)

Guru SD Negeri 1 Maribaya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya