29 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Mengenali Potensi Diri dengan Time Token Arends

Oleh : Elly Sulistyowiharti

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun wujud yang dimiliki seseorang. Tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.

Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karir atau hidup kita.

Selain itu, secara psikis, pribadi kita akan merasa nyaman. Sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Tentunya akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup. Terlebih akan nampak dalam kinerja (produktivitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup.

Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi. Salah satunya adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan nyata.

Dari pendapat tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.

Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam. Yaitu Potensi Fisik (Psychomotoric), Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient), Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient), Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient), Potensi Daya Juang (Adversity Quotient).

Potensi-potensi dalam diri perlu digali untuk meningkatkan nilai diri dan kepercayaan peserta didik.

Mata pelajaran Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu wadah bagi siswa untuk mengenal potensi dirinya. Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 3 Pemalang berinovasi menggunakan model pembelajaran Time Token Arends untuk mengenal potensi diri peserta didik.

Model Pembelajaran Time Token Arends dapat memberikan kesempatan siswa mengevaluasi potensi dirinya. Kemudian mempresentasikannya dihadapan teman-teman sekelas. Selain itu, model pembelajaran ini dapat melatih kemampuan Public Speaking peserta didik.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang merujuk pada berbagai macam metode pengajaran yang menghendaki siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin R, 2008:4).

Salah satu model pembelajaran khusus yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif seluruh siswa adalah model pembelajaran time token yang diperkenalkan oleh Arends.

Model pembelajaran Time Token (Arends,1988:37) merupakan pembelajaran bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain”.

Penggunaan model pembelajaran tipe Time Token Arends pada mata pelajaran Bimbingan dan Konseling dalam mengenal potensi diri di SMA N 3 Pemalang dimulai dengan membagi siswa berkelompok.

Setelah itu siswa akan dibagikan kupon mengenai pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat siswa mengevaluasi potensi dalam dirinya masing-masing, seperti “Jelaskan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirimu”, “Sebutkan sisi positif dari dirimu”, “Ceritakan langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk menggapai cita-citamu”, dan seterusnya.

Setelah siswa menemukan jawabannya, salah satu siswa diberikan kupon bicara selama 30 detik. Siswa harus mempresentasikan jawaban dari pertanyaan yang didapat. Apabila siswa sudah selesai mempresentasikan sesuai waktu dari kupon bicara, maka kupon bicara akan diberikan ke teman di sebelahnya.

Setelah semua siswa diberikan kesempatan, maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Dengan cara seperti ini, peserta didik di SMA N 3 Pemalang dapat belajar mengemukakan pemikiran, melatih public speaking, menghargai pendapat teman, memanfaatkan waktu yang diberikan serta mengenali potensi diri yang ada dalam diri setiap peserta didik. (ips1/fth)

Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 3 Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya