RADARSEMARANG.COM, Dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tidak lepas dari penggunaan strategi serta metode pembelajaran yang digunakan oleh guru (Supardi, 2013). Metode dan strategi dalam pembelajaran sangat beragam, untuk itu seorang guru harus mampu menguasai berbagai macam metode serta strategi pembelajaran.
Pemilihan metode sangat berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru mudah dimengerti oleh siswa.
Flora dan fauna memang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari kita baik dalam pelajaran sekolah, televisi, radio, media cetak dan sebagainya.
Flora merupakan keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan di suatu habitat atau alam tumbuh-tumbuhan sedangkan fauna merupakan keseluruhan kehidupan jenis hewan di suatu habitat atau alam hewan.
Keberadaan mereka mungkin dianggap sebagai hiasan atau hanya sebagai obyek pemandangan semata. Keberadaan mereka sebenarnya adalah sebagai bagian dari ekosistem yang ada di dunia ini.
Pengetahuan mengenai flora dan fauna menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para siswa saat ini. Untuk itu, di sekolah sudah melakukan pembelajaran tentang hal tersebut.
Salah satu sub materinya adalah tentang ciri flora dan fauna asiatis, peralihan, dan australis. Pembelajaran tersebut masuk dalam satu mata pelajaran di sekolah yaitu mata pelajaran IPS.
Namun yang terjadi di beberapa sekolah adalah kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran IPS merupakan pelajaran yang membosankan dan cukup sulit untuk dipahami. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.
Seperti yang terjadi di MTs Negeri 2 Demak, pada siswa kelas VII di MTs Negeri 2 Demak sudah diberikan pembelajaran tentang ciri flora dan fauna asiatis, peralihan, dan australis. Namun saat pembelajaran banyak siswa yang mengantuk dan bosan sehingga mereka tidak peduli dengan penjelasan guru.
Penulis yang juga sebagai guru IPS di MTs Negeri 2 Demak kemudian tergerak untuk melakukan perbaikan dalam metode pembelajaran di kelas VII. Dalam hal ini guru IPS meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ciri flora dan fauna asiatis, peralihan, dan australis.
Dengan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi ciri flora dan fauna asiatis, peralihan, dan australis maka siswa akan lebih peduli terhadap pelestarian flora dan fauna.
Salah satu cara agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi ciri flora dan fauna asiatis, peralihan, dan australis adalah dengan menerapkan metode pembelajaran studi kepustakaan.
Metode pembelajaran studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’ mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988: 111).
Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seseorang dapat memperoleh informasi tentang masalah-masalah sejenis atau yang ada kaitannya dengan masalah yang diidentifikasi.
Dengan melakukan studi kepustakaan, sesorang dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan menemukan informasi.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986).
Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan perlu mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain.
Dengan demikian seseorang akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. (md2/ton)
Guru IPS MTs Negeri 2 Demak