RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Islam merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen penting yang saling berhubungan. Di antara komponen yang ada dalam sistem tersebut adalah metode.
Pengkajian terhadap metode memang menjadi bahan diskusi yang aktual dan menarik, sebab metode turut menentukan berhasil tidaknya proses pendidikan yang dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, metode mesti dikembangkan secara dinamis sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan zaman. (Salminawati, 2011).
Pendidikan sebagai sutau sistem, apabila dikaitkan dengan hasil belajar anak sebagai hasil pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh anak didik saja, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri anak maupun dari luar diri anak.
Pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika didukung oleh faktor keluarga dan lingkungan siswa tersebut tinggal. Seperti kurangnya perhatian orang tua dalam pendidikan khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Permasalahan dalam pembelajaran, khususnya Pendidikan Agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik, sehingga tercipta interaksi edukatif. Kurangnya perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan meode mengajar membuat siswa jemu, hasilnya mutu pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
Metode merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Seorang guru harus mampu menetapkan dan menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan konten atau isi pembelajaran.
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru dalam melakukan proses pembelajaran harus menguasai metode mengajar. Dengan menggunakan metode mengajar, guru akan mampu mengelola pembelajaran secara baik.
Dalam Alquran ada beberapa ayat yang terkait secara langsung tentang dorongan untuk memilih metode secara tepat dalam proses pembelajaran, diantaranya dalam surat An-Nahl ayat 125, yang Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl ayat: 125)
Maksud ayat tersebut, Allah SWT memberikan pedoman-pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia ke jalan Allah. Yang dimaksud jalan Allah di sini adalah agama Allah yakni syari’at Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Terlihat dari penjelasan di atas bahwa salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode. Metode pengajaran adalah suatu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar dapat optimal. Tanpa metode, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah yang dicapai.
Metode pembelajaran yang dipilih tentunya didasarkan pada kelogisan berpikir. Kelogisan berpikir memiliki maksud bahwa metode pembelajaran biasanya didasarkan pada prinsip menjelaskan materi dari konkret ke abstrak, dan dari hal mudah ke hal yang sukar. Yaitu metode yang digunakan dalam pembelajaran harus bisa membantu mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Saat ini metode yang digunakan guru dalam pembelajaran PAI di kelas VI SD Negeri Rowosari, tempat dimana penulis bertugas sebagai pendidik menggunakan metode pembelajaran langsung atau lebih dikenal dengan metode ceramah dan metode latihan.
Kekurangan dari pembelajaran langsung adalah siswa lebih banyak dijadikan sebagai objek, dan guru sebagai subjek. Sehingga tampak bahwa siswa kurang semangat dalam belajar.
Hal inilah yang menjadi dasar melakukan perbaikan terhadap pembelajaran yang dilakukan. Jika hari ini guru kurang puas dengan proses pembelajaran, dia berusaha memperbaikinya untuk besok, begitu seterusnya. Ketidakpuasan guru dalam proses pembelajaran mencirikan adanya masalah.
Masalah tersebut muncul dari lingkungan kelas. Hal itu dirasakan sendiri oleh guru untuk diperbaiki.
Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, dimana guru lebih dominan akan diubah, dengan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa, untuk lebih aktif. Salah satu metode yang banyak melibatkan siswa adalah metode Inquiry.
Metode Inquiry Learning merupakan salah metode dalam pembelajaran. Pendekatan “Inquiry” merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah.
Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pendekatan “Inquiry” adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. (Ahmad Sabri, 2005).
Metode mengajar yang biasa digunakan guru dalam pendekatan ini antara lain metode diskusi dan pemberian tugas. Diskusi untuk memecahkan permasalahan dilakukan oleh sekelompok kecil siswa (antara 3-5 orang) dengan arahan dan bimbingan guru.
Kegiatan ini dilaksanakan pada saat tatap muka atau pada saat kegiatan terjadwal. Dengan demikian dalam pendekatan Inquiry model komunikasi yang digunakan bukan komunikasi satu arah. (md2/zal)
Guru PAI SD Negeri Rowosari