RADARSEMARANG.COM, Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membuat siswa harus mampu memahami berbagai macam perangkat komputer yang ada pada saat ini.
Siswa tidak hanya mampu menjelaskan cara kerjanya secara teori, tetapi diharapkan mampu mengamati, membuat dan memodifikasi perangkat komputer melalui kreatifitas siswa dengan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).
Istilah perangkat keras adalah segala piranti atau komponen dari sebuah komputer yang sifatnya bisa dilihat secara kasat mata dan bisa diraba secara langsung, dengan kata lain merupakan komponen yang memiliki bentuk.
Dalam sistem komputer, perangkat keras berfungsi untuk mendukung segala proses dalam komputerisasi dan bekerja sesuai perintah yang sudah ditentukan penggunanya.
Pada Mata Pelajaran Informatika Kurikulum Merdeka siswa kelas VII di SMPN 43 Semarang terdapat Capaian Pembelajaran (CP) Sistem Komputer yang membahas tentang perangkat keras komputer. Sebuah Personal Komputer (PC) dapat digunakan dengan maksimal jika terhubung dan mempunyai perangkat yang lengkap.
Oleh karena itu siswa kelas VII harus memahami dan memiliki kompetensi tentang pengetahuan perangkat keras komputer. Permasalahan yang dihadapi SMPN 43 Semarang adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki siswa di rumah, sehingga siswa tidak bisa melihat secara langsung bagaimana cara kerja perangkat keras komputer tersebut.
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal perangkat keras komputer, tidak hanya membaca teori dari buku tetapi langsung praktik membuat perangkat keras komputer memanfaatkan bahan kardus bekas, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa kelas VII SMPN 43 Semarang.
Di samping itu juga memanfaatkan sampah yang mengubah kardus bekas menjadi barang yang bermanfaat untuk pembelajaran siswa.
Dalam praktik membuat perangkat keras komputer dari bahan kardus bekas, siswa dalam satu kelas dibagi kedalam delapan kelompok yaitu beranggotakan empat siswa. Adapun alat yang digunakan adalah lem tembak (glue gun), gunting, cutter dan penggaris, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah kardus bekas dan tali. Praktik dilakukan dengan urutan langkah, siswa memotong kardus menjadi bentuk kerangka sesuai perangkat yang akan dibuat.
Setelah itu kardus yang sudah dipotong tadi dirangkai menggunakan lem tembak. Masing-masing siswa membuat satu jenis perangkat keras komputer, yang termasuk perangkat masukan (input device) contohnya keyboard, mouse dan microphone, yang termasuk perangkat pemroses (process device) contohnya motherboard, prosesor, RAM/memory dan powersupply, yang termasuk perangkat keluaran (output device) contohnya monitor, printer dan speaker.
Setiap kelompok dapat menuangkan idenya ke dalam bentuk perangkat keras komputer setelah mengamati bentuk aslinya di laboratorium komputer. Setelah semua siswa sudah melakukan praktik, langkah terakhir adalah merangkai perangkat keras tersebut menjadi sebuah komputer dan mempresentasikan di depan kelas tentang hasil praktik yang sudah dibuat.
Dengan hasil praktik tersebut, siswa dapat lebih mudah memahami tentang perangkat keras dengan mengamati, meniru dan memodifikasi secara langsung proses dari terbentuknya sebuah komputer.
Pembelajaran juga menjadi lebih menyenangkan karena siswa berusaha dengan semangat membuat komponen perangkat keras komputer dengan tekun dan teliti menjadi sebuah alat peraga komputer yang siap dipresentasikan.
Dengan kegiatan tersebut, proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga siswa dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Sehingga membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan. (ips1/ton)
Guru Informatika SMP Negeri 43 Semarang