26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Belajar Sudut Lebih Akurat dengan Jam Dinding

Oleh : Yayah Setiawati, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sudah menjadi suatu pedoman yang sangat sulit dihilangkan dari pandangan banyak orang bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit, menyeramkan bahkan juga membosankan.

Tetapi perlu disadari bahwa di balik semua itu, matematika merupakan ibu dari segala ilmu. Bahkan dalam kehidupan sehari – hari kita akan dikelilingi oleh banyak hal yang erat kaitannya dengan matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang berarti untuk dipelajari pada seluruh tahapan pembelajaran (Komariah et al., 2018). Dalam pembelajaran matematika, supaya penyampaian materi yang dipelajari lebih dimengerti oleh anak didik, maka dibutuhkan media dalam pembelajaran.

Media merupakan salah satu komponen alat komunikasi. Menurut Smaldino (2011:7), media merupakan alat untuk memudahkan komunikasi dan belajar. Media pembelajaran akan berfungsi dengan optimal apabila penggunaan media pembelajaran yang telah disiapkan sesuai dengan sasaran.

Belajar matematika menggunakan alat peraga tentu lebih menyenangkan. Alat peraga yang diimplementasikan dalam pembelajaran diyakini mampu mengubah objek abstrak menjadi sesuatu yang lebih konkret. Dengan demikian, siswa lebih mudah memahami suatu konsep.

Pada pembelajaran matematika materi sudut, saya memanfaatkan jam dinding bekas. Alat peraga ini relatif murah karena memanfaatkan barang bekas. Alat peraga ini dikategorikan sebagai APM karena sederhana dan sangat murah. Anda cukup menyiapkan jam dinding bekas, dua belas kertas berbeda warna, dan lem kertas.

Proses pembuatannya pun cukup mudah. Pertama, siapkan jam dinding bekas, buka bagian kaca yang menutupi permukaan jam. Kedua, gunting dua belas kertas warna, masing-masing membentuk bangun datar segitiga sama kaki dengan titik sudut tiga puluh derajat. Ukurannya disesuaikan dengan besar jam dinding. Ketiga, tempelkan dua belas kertas warna berbeda tersebut pada bagian dalam jam dinding secara berurutan dari angka satu hingga dua belas.

Di dalam jam, ada dua belas angka. Setiap lima menit diwakili warna kertas berbeda yang bernilai tiga puluh derajat. Karena jam dinding berbentuk lingkaran, maka besar sudutnya 360 derajat. Sebagai contoh, pukul 04.00.

Jarak antara angka 4 dan 12 adalah empat loncatan atau empat angka. Maka, kedua jarum jam yang menunjukkan pukul 04.00 tersebut membentuk sudut 4 x 30 = 120 derajat (untuk sudut terkecil). Untuk sudut terbesar, menghitung jarak angka 12 dengan 4 secara mundur (tidak searah jarum jam). Sehingga diperoleh 8 x 30 = 240 derajat. Pemahaman konsep sudut lancip, siku-siku, dan tumpul ditunjukkan dengan perputaran jarum jam. Adakalanya dua jarum jam menunjukkan sudut lancip, siku-siku, atau tumpul.

Sebagai contoh, jarum jam menunjukkan pukul 01.00. Artinya, dua jarum tersebut menunjukkan konsep sudut lancip karena besarnya kurang dari 90 derajat. Pukul 03.00 atau 09.00 menunjukkan konsep sudut siku-siku karena besarnya 90 derajat. Sedangkan contoh sudut tumpul ditunjukkan pada pukul 04.00, 05.00, 07.00, dan 08.00 yang bernilai lebih dari 90 derajat.

Guru harus mampu membuat alat peraga yang menarik untuk siswa agar minat siswa dalam mata pelajaran matematika semakin meningkat dan diharapkan guru harus menguasai alat peraga tersebut dan membuat alat peraga sesuai dengan karakter siswanya. oleh karena itu, dengan ada nya alat peraga jam ini diharapkan siswa dapat lebih tertarik dalam mata pelajaran matematika. (bt/ton)

Guru SDN 01 Paduraksa Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya