RADARSEMARANG.COM, SALAH satu tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di MTs Negeri 2 Demak Kelas IXH adalah untuk mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esai pendek sederhana berbentuk report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Bertolak pada tujuan tersebut, seharusnya siswa telah mampu menulis text report dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan mengimplementasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Namun, kenyataan menunjukkan siswa MTs Negeri 2 Demak Kelas IXH belum begitu mampu mengungkapkan makna dalam teks tulis berbentuk report dengan menggunakan pilihan kata, kosakata, grammar, dan tanda baca yang tepat.
Siswa tidak tahu bagaimana menuangkan ide mereka dalam bentuk tulisan dan mereka cenderung menerjemahkan tulisan mereka satu persatu.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi adanya kesenjangan tersebut antara lain kurangnya kosakata siswa, kurangnya pengetahuan siswa tentang grammar, guru cenderung memberikan tugas langsung tanpa menuntun siswa dari tugas sederhana sampai mereka mampu menulis sendiri.
Sebelum tugas writing, guru memberikan reading berupa text report, menyuruh siswa menjawab pertanyaan. Setelah selesai menjawab pertanyaan, siswa disuruh menulis sebuah text report bertemakan tertentu seperti yang telah dipelajari dalam reading sebelumnya. Hasilnya, siswa tidak mampu mengerjakan tugas tersebut dengan baik.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan metode mind mapping. Metode peta pikiran (mind mapping) merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk mengambil informasi dari otak.
Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan sehingga boleh dikatakan mind map benar-benar memetakan pikiran (Buzan, 2012:6).
Peta pikiran adalah metode pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.
Jadi, dengan berimajinasi, berangan-angan atau berkhayal sesuatu dengan menggunakan alat indera dan menghubungkan gambar yang satu dengan yang lain karena mind mapping sarat dengan gambar dan warna.
Implementasi metode peta pikiran dalam pembelajaran text report yaitu siswa bersama guru memilih tema karangan kemudian menuliskannya di atas selembar kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dipilih disertai dengan simbol atau gambar yang berwarna.
Sebuah kata kunci diperlukan karena dengan kata kunci tunggal dapat memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.
Setelah siswa membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, kemudian siswa ditugaskan untuk menulis text report. Apabila masih ada ide yang muncul di tengah aktivitas menulis maka dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam text report.
Selanjutnya diberi gambar karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Gambar tersebut dapat membantu daya imajinasi untuk memunculkan ide atau gagasan. Dalam hal ini guru diminta untuk fokus membimbing karena siswa mulai mengembangkan pemikiranya kedalam teks ketika sudah menemukan kata kunci.
Demikian seterusnya sampai siswa benar-benar dapat menulis dan menyusun text report dengan susunan kalimat yang baik dan benar.
Pentingnya menulis text report menggunakan mind mapping adalah membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran pikiran. Peta pikiran dapat membantu siswa dalam mengatasi hambatan menulis.
Tugas menulis dapat menghasilkan beberapa peta pikiran, saat topik-topik utama yang mungkin berkembang menjadi subjek baru dengan pemikiran dan penjelajahan lebih lanjut.
Karena peta pikiran mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah melihat gambaran keseluruhan, membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan, memudahkan penambahan informasi baru, pengkajian ulang bisa lebih cepat dan setiap peta bersifat unik.
Berdasarkan kelebihan dan manfaat tersebut maka sudah selayaknya guru memanfaatkan metode mind mapping dalam kegiatan pembelajaran. (md1/zal)
Guru Bahasa Inggris MTs N 2 Demak