RADARSEMARANG.COM, Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik secara lisan maupun tulis. Serta siswa dapat menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra berbahasa Indonesia.
Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa meliputi empat aspek. Yaitu keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut mutlak harus dikuasai siswa untuk menunjang kegiatan belajarnya.
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa, yaitu keterampilan membaca. Melalui membaca yang memadai akan memudahkan siswa menemukan informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan.
Salah satu aspek dalam kegiatan membaca yang harus dikuasai siswa adalah menemukan ide pokok sebuah paragraf. Ide pokok adalah gagasan utama dalam sebuah paragraf yang menjadi inti permasalahan.
Menurut Nurhani (2016:33) ide pokok merupakan bagian penting untuk mengetahui isi dari sebuah tulisan atau bacaan. Ide pokok memberikan gambaran secara garis besar pembahasan dalam sebuah paragraf atau bacaan. Menemukan ide pokok dalam bacaan merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya.
Jika siswa mampu menentukan ide pokok dengan tepat, maka siswa akan memahami inti bacaan tersebut dengan benar pula, sehingga siswa lebih mudah untuk menyampaikan Kembali isi bacaan yang telah ia baca baik melalui lisan ataupun tulisan.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo dalam materi menemukan ide pokok, pemahaman siswa tergolong rendah.
Siswa masih kesulitan dalam menentukan ide pokok dalam sebuah paragraf. Hal tersebut nampak dari hasil evaluasi siswa tentang menemukan ide pokok hanya 40 persen siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Keterampilan menemukan ide pokok paragraf tergolong sulit dikuasai siswa, terlebih jika siswa belum mampu membaca dengan lancar. Penyebab kesulitan lain yang sering ditemui penulis ketika mengajarkan tentang menemukan dalam menemukan ide pokok adalah belum pahamnya pengertian ide pokok, kosakata yang belum tahu maknanya dan kalimat terlalu panjang.
Untuk menyelesaikan masalah pembelajaran tersebut penulis menggunakan media puzzle paragraf. Dengan penggunaan media tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menemukan ide pokok. Dengan penggunaan media puzzle paragraf ini diharapakan dapat memperlancar interaksi guru dan siswa, dan menumbuhkan minat belajar siswa sehingga dapat membantu siswa belajar secara optimal.
Sebelum melaksanakan pembelajaran guru terlebih dahulu membuat puzzle paragraf dengan mencetak sebuah bacaan berbentuk paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat dan memotong per kalimat dari paragraf tersebut mulai awal kalimat sampai pada tanda titik menggunakan gunting.
Pada kegiatan pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen. Setiap kelompok mendapatkan puzzle masing-masing yang belum disusun secara benar. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan menyusun potongan-potongan kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf yang benar.
Selanjutnya guru menunjukkan contoh menentukan ide pokok paragraf, dan setiap kelompok diminta berdiskusi kembali untuk menemukan ide pokok dari paragraf yang telah mereka susun. Secara bergantian setiap kelompok diminta membacakan hasil pekerjaannya.
Dengan menggunakan media puzzle paragraf ini kegiatan belajar menjadi lebih hidup, siswa aktif dan sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan penggunaan puzzle paragraf tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga membantu siswa menyerap dan memahami materi menemukan ide pokok secara lebih mendalam serta utuh. Hal tersebut nampak pada hasil belajar siswa yang meningkat. (pf/lis)
Guru Kelas IV SDN Tegalrejo, Tegalrejo, Kabupaten Magelang