RADARSEMARANG.COM, PERGAULAN antarsiswa di sekolah dan daya serap siswa terhadap perkembangan bidang IPTEK dan Teknologi Informasi (TI) secara global semakin kuat.
Lebih menariknya ilmu pengetahuan bisa diserap secara mudah melalui warung-warung internet yang menyediakan fasilitas dan akses tersebut. Tak hanya informasi tentang ilmu pengetahuan, tapi juga permainan (game-game), sekaligus tempat hiburan. Sebagaimana perkembangan peserta didik di MTs Negeri 1 Demak, tempat penulis mengajar.
Pada zaman sekarang kebanyakan siswa datang ke sekolah hanya bertujuan untuk kegiatan sosial, karena tidak ada anggota keluarga di rumah. Kini, belajar bukan tujuan utama untuk menimba ilmu setinggi langit seperti zaman dulu.
Kemudahan akses internet menjadikan banyak siswa mudah mengakses apa saja. Imbasnya, banyak siswa lebih antusias menikmati dunia hiburan, mementingkan gaya hidup, siswa menjadi lebih konsumtif atau berbelanja barang yang bukan keperluan utama di marketplace.
Gaya hidup adalah pola tindakan yang membedakan satu orang atau kelompok lain. Jadi gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat, dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Secara umum gaya hidup dimaknai secara berbeda.
Gaya hidup tersebut cukup mempengaruhi hasil pembelajaran matematika siswa di sekolah. Sebab pada dasarnya, pembelajaran matematika memerlukan banyak latihan. Namun kenyataannya masih terdapat kekurangan waktu bagi guru untuk membahas soal-soal di kelas.
Dalam hal ini Suhartin Citro Broto mengemukakan bahwa beberapa guru kurang memberikan latihan, padahal matematika itu memerlukan banyak latihan (RI Suhartin Citro Broto, 1983: 39).
Metode survei dengan teknik korelasional digunakan sebagai alat untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika. Terdapat dua variabel bebas yaitu motivasi belajar dan gaya hidup.
Serta satu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan yaitu ingin mengetahui bagaimanakah pengaruh antara gaya hidup terhadap prestasi belajar matematika, bagaimanakah pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika, bagaimanakah pengaruh antara variabel gaya hidup dan variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika secara bersama-sama, dan bagaimanakah sumbangan variabel gaya hidup dan variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.
Gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa MTs Negeri 1 Demak. Pengaruh ini sangat signifikan, walaupun kontribusinya sangat kecil dibandingkan dengan variabel lainnya.
Motivasi belajar juga berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa MTs Negeri 1 Demak. Gaya hidup dan motivasi belajar secara bersama sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa MTs Negeri 1 Demak.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan masing masing satu unit gaya hidup dan satu unit motivasi belajar akan diikuti dengan kenaikan prestasi belajar matematika.
Gaya hidup siswa memang berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika secara signifikan, tetapi sumbangannya jauh lebih kecil dibandingkan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.
Untuk itu disarankan agar ada pengarahan dan kontrol terhadap siswa dalam gaya hidupnya. Sehingga gaya hidup siswa dapat memberikan kontribusi menentukan prestasi belajar yang lebih besar lagi, baik yang bersifat mutak maupun yang bersifat ke efektifannya.
Motivasi belajar berpengaruh secara sangat signifikan, dan mempunyai kontribusi yang sangat dominan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Oleh karenanya tingkat motivasi belajar ini perlu di pertahankan. Bahkan polanya perlu di sosialisasikan kepada siswa siswa secara umum. (md1/ida)
Guru Matematika MTs Negeri 1 Demak