RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan literasi sebagai penguasaan bahasa pada peserta didik. Perlu diketahui, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI mencakup komponen keterampilan berbahasa meliputi 4 aspek.
Yakni keterampilan mendengar/menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill).
Keterampilan menulis dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu pembelajaran menulis di kelas awal (kelas I, II, dan III) dan pembelajaran menulis di kelas tinggi (IV, V, dan VI).
Fokus pembelajaran menulis di kelas awal yaitu siswa dikenalkan dan dilatih menulis huruf secara sederhana. Sedangkan pembelajaran menulis kelas tinggi difokuskan pada menulis berbagai macam karangan. Seperti narasi, deskripsi, argumentasi, dan eksposisi (Kristiantari, 2004: 106).
Menulis tegak bersambung merupakan keterampilan menulis permulaan yang wajib dipelajari siswa kelas rendah. Namun kenyataannya, tulisan siswa kelas 1 SD Negeri Pajomblangan masih memiliki banyak kekurangan. Di antaranya tulisan siswa kurang rapi, hurufnya putus-putus, belum jelas keterbacaannya, dan tulisan yang keluar dari garis buku.
Berdasarkan hal tersebut, maka guru memilih menggunakan metode drill guna meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa kelas 1 SD Negeri Pajomblangan.
Menulis tegak bersambung merupakan bagian dari handwriting atau kemampuan menulis tangan. Selanjutnya, Tompkins (1995: 480) menyatakan Cursive handwriting are joined together the letters to form a word with continuous movement. Artinya, menulis tegak bersambung berarti menggabungkan huruf secara bersamaan untuk membentuk kata dengan gerakan tangan yang bersambung.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan menulis tegak bersambung merupakan kegiatan merangkaikan huruf demi huruf dengan memperhatikan bentuk huruf tegak bersambung. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa mengangkat alat tulis agar hasil tulisannya tidak terputus-putus.
Kegiatan menulis tegak bersambung merupakan kegiatan yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal ini bermanfaat terhadap perkembangan otak siswa, khususnya siswa kelas awal.
Menulis tegak bersambung memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan siswa. Pertama, dapat merangsang kerja otak untuk menjadi lebih kreatif. Kedua, menulis jadi lebih cepat. Ketiga, dapat menghasilkan tulisan yang lebih indah dan rapi. Keempat, dapat mengasah daya seni yang dimiliki siswa (Rufaida, 2010).
Metode latihan berulang-ulang (drill) adalah kegiatan rutinitas yang dilakukan memperoleh suatu kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum melakukan suatu rutinitas atau latihan. Dalam pelatihannya, menulis tegak bersambung yang benar dan rapi tidak dapat dikuasai secara instan.
Di SD Negeri Pajomblangan, khususnya pada kelas 1, guru memberikan latihan menulis tegak bersambung dengan bantuan buku halus yang disertai dengan contoh-contoh tulisan tegak bersambung yang beraneka ragam. Sehingga, dengan buku tersebut anak-anak dapat dengan mudah belajar menulis kalimat tegak bersambung secara berulang-ulang dengan meniru tulisan yang ada pada buku tersebut. Anak-anak menjadi terbiasa dan semakin terampil dalam menulis tegak bersambung.
Penggunaan metode drill dalam melatih keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa kelas 1 SD Negeri Pajomblangan terbilang cukup efektif. Karena, telah banyak perubahan. Seperti tulisan siswa semakin rapi, bentuk tulisannya semakin indah, kalimat yang keluar garis berkurang, dan kemampuan siswa semakin meningkat dan terampil. Setelah diamati nyatanya penggunaan metode drill dapat membuat siswa senang menulis. Karena dilakukan secara berulang-ulang dan dengan metode yang menyenangkan.
Guru berharap, penggunaan metode drill dapat terus diterapkan dalam pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas rendah. (gp/fth)
Guru Kelas I SDN Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan