RADARSEMARANG.COM, BAHASA adalah suatu alat untuk komunikasi dan alat untuk berfikir. Berbahasa berarti menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, dan akan sempurna jika seseorang mampu menerapkannya dalam bentuk lisan serta tulisan.
Seseorang yang dapat menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan baik akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, mampu mengembangkan dirinya dalam masyarakat, mampu mempengaruhi lingkungan sosialnya, dan sebagainya.
Salah satu bahasa asing selain Bahasa inggris yang umum diajarakan di sekolah atau madrasah adalah bahasa Arab. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan bahwa mayoritas warga negara Indonesia beragama Islam.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Alquran yang merupakan pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia ini berbahasa Arab, dan untuk mengetahui ajaran Islam lebih dalam otomatis seorang muslim harus mempelajari bahasa Arab terlebih dahulu. Itulah mengapa sebabnya Abdul Alim Ibrahim (1978:48) berkata bahwa, Bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa agama Islam.
MTs Negeri 2 Demak yang merupakan dimana tempat penulis mengajar di dalam kurikulumnya memasukkan mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib, dan merupakan mata pelajaran yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama Islam lainnya, seperti: Quran Hadits, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Aqidah Ahlak.
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia, MTs Negeri 2 Demak tentunya memiliki cita-cita yang luhur agar para peserta didiknya dapat menguasai semua mata pelajaran yang diajarkan.
Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan yaitu: tujuan yang hendak dicapai, anak didik, pendidik, metode, alat dan lingkungan belajar. Faktor-faktor tersebut tidak bisa dipisahkan komponen satu dengan komponen yang lainnya, serta kedudukannya saling melengkapi. Dari faktor-faktor tersebut, ada tiga faktor yang menarik perhatian penulis untuk dikaji lebih dalam, yaitu: pendidik atau Tenaga Pendidik sebagai penentu metode, anak didik, dan metode pembelajaran.
Dalam proses belajar-mengajar, Tenaga Pendidik mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. Tenaga Pendidik mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peserta didik.
Tenaga Pendidik yang baik adalah Tenaga Pendidik yang dapat memilih metode yang sesuai dengan kondisi dan suasana kelas. Oleh karena itu metode yang digunakan Tenaga Pendidik tidak hanya satu tapi bervariasi, karena setiap metode ada kekurangan dan kelebihannya.
Seharusnya peserta didik yang telah mendapatkan pembelajaran bahasa Arab dengan metode menulis dan ceramah disekolah dimana mereka belajar, dapat menguasai kosa kata bahasa Arab sederhana. Akan tetapi kenyataan yang ada dilapangan berkata lain. Banyak dari mereka belum dapat menguasainya.
Melihat fenomena yanga ada dilapangan khususnya di MTs Negeri 2 Demak dalam pembelajaran Bahasa arab, ditempat penulis mengajar, untuk mengatasinya adalah menggunakan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif dan tentunya menyenangkan bagi peserta didik.
Metode menyanyi merupakan salah satu dari sekian banyak metode alternatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab. Buku Quantum Learning mengatakan bahwa, “Belajar dengan lagu lebih meningkatkan pemahaman belajar peserta didik, karena dengan menyanyi peserta didik merasa lebih senang dan nyaman, serta pemahaman terhadap materi pelajaran akan lebih cepat”.
Menyanyi atau mendengarkan musik merupakan bagian dari kebutuhan alami individu. Melalui nyanyian dan musik kemampuan ekspresi anak akan berkembang dan melalui nyanyian juga anak akan mengekspresikan segala pikiran dan isi hatinya. Dengan menyanyi tentunya fikiran menjadi lebih rileks, sehingga akan memudahkan dalam belajar. (md1/zal)
Guru Bahasa Arab MTs Negeri 2 Demak
