29.6 C
Semarang
Sunday, 24 August 2025

Pembelajaran Logaritma Efektif dengan Kooperatif Tipe TGT

Oleh : Ahmad Rofik, S.Pd., M.Si.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Strategi pembelajaran yang tidak tepat bisa membuat rendahnya hasil belajar matematika. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam mengajarkan materi dengan metode ceramah.

Pada metode ini siswa lebih banyak mendengarkan keterangan guru. Sehingga membuat mereka bosan dan berbicara dengan teman sebangkunya.

Dari permasalahan itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang tepat. Penulis dalam pembelajaran matematika materi logaritma di SMA Negeri 3 Demak menerapkan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

Metode ini membawa siswa aktif dalam pembelajaran. Memudahkan siswa menerima konsep yang harus dikuasainya. Secara otomatis langkah membuat siswa aktif dalam belajar merupakan suatu langkah yang efektif untuk menyampaikan suatu materi ajar.

Aktivitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas yang semuanya dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan.

Interaksi ini akan terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar sebagai sarana memenuhi kebutuhannya.

Strategi pembelajaran aktif dapat dirumuskan sebagai prosedur kegiatan yang mengaktifkan siswa pada setiap bagian kegiatan secara terurut.

Prosedur dapat dirumuskan sebagai berikut: Pertama, prosedur mengaktifkan siswa belajar matematika pada awal pembelajaran. Dimensi pertama dalam peristiwa belajar matematika adalah membangun sikap dan persepsi positif terhadap belajar dan matematika sebagai objek belajar.

Bila minat siswa dan rasa ingin tahu siswa bangkit, serta siswa telah terangsang untuk berpikir ini berarti siswa telah siap secara mental untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran matematika.

Kedua, prosedur mengaktifkan siswa belajar matematika materi logaritma pada kegiatan inti. Pembelajaran aktif dalam pendidikan matematika dapat berlangsung dalam proses penyelidikan atau proses bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekadar menerima (reaktif).

Terdapat beberapa strategi untuk mengaktifkan siswa dalam belajar matematika materi logaritma: Menstimulasi rasa ingin tahu siswa melalui prosedur: ajukan pertanyaan/masalah yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban untuk menstimulasi keingintahuan siswa tentang materi logaritma yang akan diajarkan.

Jangan buru-buru memberikan tanggapan. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang sesungguhnya. Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak diajarkan.

Turnamen belajar melalui prosedur: bagilah siswa menjadi sejumlah tim yang beranggotakan dua hingga delapan siswa lalu perintahkan untuk memberi nama kelompok masing-masing.

Berikan bahan ajar kepada tim untuk dipelajari bersama. Buat beberapa pertanyaan yang dapat menguji aspek ingatan dan pemahaman terhadap materi yang diberikan. Perintahkan siswa untuk menjawab secara perseorangan dan pastikan hal ini dilakukan oleh masing-masing siswa.

Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban, aturlah menjadi sejumlah pasangan. Perintahkan mereka berbagi jawaban satu sama lain. Lakukan diskusi kelas untuk menentukan jawab pertanyaan.

Perintahkan siswa menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar. Mintalah mereka untuk memberikan skor. Perintahkan siswa untuk menyatukan skor mereka dengan anggota tim mereka untuk mendapatkan skor tim.

Umumkan skor dari tiap tim. Berikan hadiah atau berilah tepuk tangan pada tim yang memperoleh skor tertinggi (Sebutlah ini sebagai ronde satu).

Perintahkan mereka untuk belajar lagi untuk ronde kedua. Kemudian ajukan pertanyaan tes lagi. Serta perintahkan siswa dengan prosedur seperti ronde satu.

Turnamen ini dapat dilakukan dengan jumlah ronde bervariasi dan waktu tiap ronde dapat dilakukan bervariasi. Tetapi pastikan setiap ronde siswa menjalani sesi belajar. Ketiga, strategi menutup pembelajaran matematika. Pada kegiatan menutup pembelajaran dapat dimanfaatkan guru untuk memberikan kesempatan bagi siswa merangkum pelajaran pada hari itu.

Memotivasi siswa untuk mempelajari ulang bahan ajar dan atau menyelesaikan tugas rumah secara mandiri atau kelompok. Memberikan informasi bahan ajar pertemuan berikutnya, dan mendapatkan penilaian dari siswa guna perbaikan proses pembelajaran, serta memberikan salam penutup. (ips2/fth)

Guru Matematika SMA Negeri 3 Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya