RADARSEMARANG.COM- Belajar membaca Alquran akan memberikan hasil yang lebih baik bila dimulai sejak anak usia dini. Bila sejak kecil anak sudah dikenalkan dengan huruf hijaiyah dibarengi dengan proses belajar yang berkelanjutan, akan mempermudah anak mampu membaca Alquran dengan benar.
Dengan mengajar Alquran pada anak sejak dini, akan membuat anak mencintai Alquran sejak dini pula. Bagi orang yang belajar atau mengajarkan Alquran akan memperoleh kemuliaan di hadapan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
Untuk itu guru dituntut mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswanya. Atas latar belakang itulah penulis mencoba metode Cooperative Learning model tebak kata dalam pembelajaran huruf hijaiyah di SD Negeri 05 Pedurungan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Model pembelajaran koooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengonstruksi konsep menyelesaikan persoalan atau inkuri (Suryanto, 2009 : 51).
Sedangkan menurut Suprijono (2015:73), pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru. Jadi pembelajaran kooperatif ini merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan bimbingan guru.
Pembelajaran kooperatif tidak sama belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar, memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan, pertama, memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. Kedua pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.
Dalam hal ini guru mengajak siswa bermain, tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran yang berkembang.
Dalam menerapkan model tebak kata ada beberapa hal yang harus disiapkan adalah menyiapkan materi yang akan disampaikan menyiapkan bahan ajar yang dibutuhkan, dan menyiapkan kata kunci yang akan dipertanyakan.
Menurut Suprijono (2013 : 150) langkah-langkah model pembelajaran tebak kata adalah sebagai berikut, guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atas materi tentang profesi kurang lebih 45 menit.
Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas. Seorang siswa diberi kartu berukuran 10×10 cm dan membacakan pada pasangan.
Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga.
Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membaca huruf hijaiyah yang tertulis di dalamnya. Sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm.
Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis dikartu), maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata, menekankan kerja sama pada siswa dalam proses pembelajarannya sehingga siswa berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa. Setelah pembelajaran dengan tebak kata, siswa jadi antusias dan senang.
Selama pembelajaran keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat pesat. Dari data hasil uji kompetensi yang penulis lakukan ternyata sebanyak 80 persen siswa dari 30 siswa berhasil mencapai KKM.
Model pembelajaran tebak kata sangat efektif meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya materi huruf hijaiyah. (ps1/lis)
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SDN 05 Pedurungan, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang