RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Adanya pendidikan, bisa memajukan kebudayaan dan mengangkat derajat bangsa di mata dunia internasional.
Pendidikan dapat diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi, maka pendidikan berarti menumbuhkan kepribadian (personalitas) serta menanamkan rasa tanggung jawab.
Pendidikan Islam bukan hanya sekedar proses penanaman nilai-nilai untuk membentengi diri dari akses globalisasi. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas dari himpitan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan sosial budaya ekonomi dan moral.
Dalam hal ini masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Strategi pembelajaran dalam pendidikan juga tidak kalah penting dari permasalahan di atas. Strategi belajar yang baik sangat berpengaruh bagi peserta didik untuk lebih bisa mengerti dan mencerna apa yang telah disampaikan oleh pendidik atau guru.
Guru dituntut mempunyai kreativitas untuk mendorong kemampuan siswa. Guru harus pandai menentukan strategi yang cocok dan sesuai dalam mengajar, sehingga semua siswa termotivasi dalam belajar dan tercapailah tujuan dengan sempurna. Selain itu, harus memperhatikan minat dan gairah siswa dalam menentukan strategi yang tepat. Salah satu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran adalah rendahnya hasil belajar siswa.
Agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal dan maksimal, diperlukan strategi pembelajaran yang cocok dan menyenangkan. Dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap berpikir siswa dan kebutuhan atau keadaan yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membentuk dan membangun pengetahuan dirinya.
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap lembaga pendidikan Islam. SKI adalah salah satu mata pelajaran yang menekankan aspek kognitif dan afektif pada siswa, menjadi harapan setiap pendidik agar selama proses pembelajaran siswa bisa aktif di dalamnya. Dalam hal ini mengajarkan bidang studi SKI, pendidik sering kurang berhasil dalam menyampaikan materi dan bahan ajar kepada peserta didik.
Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang sering digunakan pendidik hanyalah ceramah. Sehingga pembelajaran seperti ini justru menyebabkan hasil belajar siswa menurun.
Untuk mengatasi masalah tersebut, solusinya adalah menggunakan model pembelajaran inovatif dan kreatif. Salah satunya menggunakan media online. Di zaman yang semakin canggih ini, banyak sekali media online yang dapat digunakan di antaranya website. Dengan website, siswa bisa lebih leluasa belajar tentang SKI. Contohnya siswa dapat belajar SKI melalui laman Wikipedia hanya dengan mengetikkan kata kunci pencarian materi yang diajarkan.
Di Wikipedia, siswa bisa membaca dan mempelajari apa saja tentang sejarah kebudayaan Islam. Tentunya dalam penggunaan media online, siswa harus dengan pengawasan ekstra dari guru, agar tidak terjerumus mengakses hal-hal yang tidak dinginkan. (md1/ida)
Guru SKI MTsN 2 Demak