34 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Strategi Think Pair Share Tingkatkan Hasil Belajar PBO

Oleh: Ahmad Zaenuri, S.Kom

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak yaitu pada kelas XII.

Di SMK Negeri 4 Kendal terutama di kelas XII RPL 1, pada materi KD 3.3. Mengkoneksikan basis data dengan Java, siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami dan mempraktikkan materi.

Terbukti 30 persen siswa masih memiliki nilai rendah. Tentunya ini mengindikasikan siswa masih kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Salah satu kendala yang dialami adalah lamanya penyelesaian siswa dalam melaksanakan praktik. Kendala tersebut adalah siswa kesulitan menentukan kesalahan syntax penulisan program.

Untuk mengatasi masalah itu, penulis menggunakan Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi. Strategi pembelajaran merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang mempengaruhi pola interaksi siswa.

Strategi think pair share berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.
Strategi TPS ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan Koleganya di universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997), menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.

Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat membuat siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.

Hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru di kelas memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau peserta membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya.

Sekarang guru menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami. Guru memilih menggunakan think-pair-share untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.

Langkah-langkah dalam model pembelajaran think pair share adalah : Pertama : Berpikir ( thinking ). Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran.

Kemudian meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Kedua Berpasangan (pairing). Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh.

Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 10 atau 15 menit untuk berpasangan.

Ketiga Berbagi ( sharing). Pada langkah akhir, guru meminta mereka berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.

Dengan menggunakan model think pair share ternyata minat belajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat. Sehingga penggunaan model ini bisa digunakan untuk pembelajaran di kelas lain.

Hal yang menjadi catatan adalah pelaksanan model pembelajaran think pair share guru harus melakukan persiapan yaitu mempersiapkan beberapa masalah untuk dibagikan dan untuk didiskusikan oleh masing-masing kelompok.

Jika dapat dilakukan maka praktik akan berjalan efektif dan membuahkan hasil sesuai target dan tujuan pembelajaran. (ps1/fth)

Guru SMK Negeri 4 Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya