28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Peningkatan Kemampuan dalam membedakan Ukuran melalui Demonstrasi

Oleh: Hartiningsih, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pengukuran merupakan bagian dari matematika. Pengetahuan konsep tentang pengukuran akan memudahkan anak untuk mengenal berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran meliputi panjang-pendek, tinggi-rendah, dan berat-ringan. Karena konsep pengukuran sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maka diharapkan mulai dari kecil anak sudah memiliki pengetahuan konsep dalam pengukuran.

Supaya anak memiliki kemampuan dalam mengukur, maka dalam kegiatan pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman kepada anak dengan cara yang menyenangkan dan dapat melibatkan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dapat memotivasi sehingga anak tidak bosan dalam belajar. Dengan demikian maka kemampuan membedakan ukuran pada anak akan lebih meningkat yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan anak dalam membedakan ukuran, dalam hal ini menyajikan secara langsung cara menentukan konsep ukuran yakni panjang-pendek, tinggi-rendah, berat-ringan dengan menggunakan media pembelajaran.

Setelah itu anak melakukan sendiri kegiatan demonstrasi untuk mendapatkan informasi secara kongkrit tentang konsep ukuran tersebut. Udin S Winata Putra (2000: 54) mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

Berdasarkan hasil pengalaman di SD Negeri 02 Simpur kelas 1, pengenalan konsep awal pengukuran pada anak baru pengenalan konsep pengukuran secara sederhana. Konsep pengukuran yang dikenalkan pada anak berupa pengenalan konsep panjang-pendek, tinggi-rendah dan berat–ringan,disampaikan melalui metode demonstrasi, kemampuan membandingkan ukuran benda meningkat dari pada dengan melalui ceramah saja.

Pengenalan konsep panjang dilakukan dengan cara guru membawa dua buah balok yang berbeda ukuran panjang. Kemudian guru membandingkan kedua balok tersebut dengan cara menyatukan kedua balok tersebut dan mengajak anak-anak untuk melihat balok mana yang pendek, dan balok mana yang panjang tanpa menggunakan alat ukur baku maupun tidak baku lainnya sebagai alat bantu pengukuran. Hasilnya anak lebih cepat dapat membandingkan kedua benda tersebut.

Untuk pengnalan ukura tinggi-rendah juga bisa menggunakan balok tersebut dengan cara kedua balok posisi tegak sehingga kelihatan ada yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Dengan demikian anak bisa membedakan benda mana yang lebih tinggi dan benda mana yang lebih rendah.

Adapun dalam pengenalan konsep pengukuran berat-ringan, bisa dibuatkan timbangan sederhana menggunakan dua lengan yang panjangnya sama. Guru menunjukkan cara menimbang dua benda dan anak memperhatikan. Selanjutnya, secara bergantian, anak juga disuruh mencoba menimbang dan menyimpulkan hasil penimbangannya.

Pada lengan yang posisinya lebih rendah, benda tersebut lebih berat dan sebaliknya pada posisi lengan yang lebih tinggi berarti benda lebih ringan. Anak juga diajak untuk mencoba menimbang benda dengan satuan tidak baku misalnya kelereng atau yang lainnya supaya hasil timbangan sama berat atau posisi lengan timbangan lurus.

Dengan cara menggunakan metode demonstrasi tersebut di atas pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa sebab siswa melihat secara langsung dan melakukan sendiri dalm pengukuran. Dengan demikian kemampuan dalam membedakan ukuran dua benda hasilnya meningkat. (db2/ton)

Guru SD Negeri 02 Simpur


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya