26 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Media Virtual Library

Oleh: Khusnul Khotimah, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran pada konteks modern merupakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai kehidupan pada masa abad 21. Dalam pelaksanaannya peserta didik harus berperan lebih aktif dibandingkan guru.

Peserta didik diharapkan secara aktif dan kritis membentuk pemahamannya melalui serangkaian kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Guru sebagai moderator dan pengarah bagi peserta saat proses kegiatan pembelajaran.

Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa permasalahan pembelajaran di sekolah dasar. Di antaranya peserta didik kurang aktif, malu bertanya serta mengemukakan pendapatnya dan belum berkembangnya kemampuan berpikir kritis.

Hal ini juga terjadi pada siswa di SD Negeri 02 Gutomo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Padahal berbagai keterampilan tersebut dibutuhkan peserta didik untuk dapat mempersiapkan dirinya untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari.

STEAM merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dilakukan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis pada diri siswa. Pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini akan menghasilkan suatu produk.

Dengan adanya suatu produk maka pembelajaran dilaksanakan dengan adanya pembelajaran dalam bentuk nyata yang mana peserta didik melihat dan melaksanakan sendiri pembelajaran tersebut.

Penerapan STEAM salah satunya dapat digunakan pada pembelajaran tematik hemat energi dan menulis informasi penting dari teks eksplanasi yang didengar dalam bentuk infografis. Selain menggunakan pendekatan STEAM, pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal dipadukan dengan pemanfaatan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah virtual library.

Media virtual library dapat juga diartikan perpustakaan virtual adalah merupakan pengembangan dari perpustakaan konvensional yang ada. Fasilitas virtual library lebih beragam dan interaktif. Menurut Hadiapurwa (2021) virtual library dapat menyediakan bahan pembelajaran yang interaktif dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Perpustakaan virtual merupakan konsep perpustakaan yang memberikan cara bagi pemustaka dalam mengakses informasi secara elektronik. Konsep ini memanfaatkan penggunaan teknologi web sebagai sarana yang memfasilitasi pencarian informasi.

Pada media virtual library, peserta didik dapat mengakses berbagai sumber pustaka baik berupa gambar, buku, maupun video pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Guru memanfaatkan google workspace pada fitur google site untuk membuat sendiri virtual library.

Penggunaan virtual library dalam pembelajaran cukup mudah dengan cara mengubah alamat web virtual library menjadi kode QR dan disematkan pada lembar kerja peserta didik (LKPD). Setelah itu, peserta didik akan diarahkan ke halaman beranda dan bebas mengakses berbagai pustaka yang relevan dengan tugas yang diberikan guru.

Penggunaan media tersebut dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan berpikir kritis seperti yang diharapkan dalam pendekatan STEAM. Peserta didik dapat belajar sains, teknologi, engineering, art dan mathematic sekaligus dalam satu media. (gp/fth)

Guru SD Negeri 02 Gutomo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya