RADARSEMARANG.COM, KURIKULUM yang kerap berganti-ganti menuntut guru untuk selalu inovatif dan kreatif. Tak hanya itu, guru juga harus bisa menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik saat memberikan pembelajaran di dalam kelas.
Bahkan harus tetap memenuhi tuntutan mengajar dengan konsep paradigma lima. Yaitu, guru tidak boleh menjelaskan, mengarahkan, memerintah, memarahi, dan mempermalukan siswa dalam pembelajaran.
Sedangkan dalam pembelajaran Projek, Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) di tingkat SMK, akan jauh lebih menarik menggunakan metode projek penugasan terhadap peserta didik secara langsung. Peserta didik dikenalkan dengan lingkungan kerja setelah lulus dari SMK.
Terutama pada materi Peluang Usaha untuk jurusan Tata Boga untuk kelas XI Kuliner 1 dan Kuliner 2 di SMK Negeri 1 Purwodadi.
Mata pelajaran PKK materi Peluang Usaha yang dimaksud, agar peserta didik bisa melihat peluang usaha yang ada di sekitar tempat tinggal dan di lingkungan sekolah. Maka guru dalam mengajar harus mengubah cara mengajar yang dulu class oriented atau teacher oriented menjadi student oriented.
Saat teacher oriented, maka guru menjadi pusat ilmu pengetahuan. Semua informasi dan transfer ilmu pengetahuan, berasal dari guru. Sebagai pusat dan sumber belajar, guru yang menentukan pembelajaran.
Tapi sekarang dengan student oriented, maka peserta didik yang jadi pusat pendidikan dan diberikan kebebasan untuk mencari dan menemukan semua permasalahan yang ditugaskan oleh guru.
Guru di sini sebagai fasilitator dalam membimbing peserta didik dalam belajar. Maka dalam hal ini guru lebih efektif menggunakan metode belajar Jigsaw dan Snow Ball.
Hal ini untuk memudahkan siswa dalam memahami dan mengerti pembelajaran peluang usaha yang ada. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran peluang usaha, lebih efektif menggunakan metode dan media pembelajaran di kelas.
Guru pun banyak memberikan contoh orang sukses dalam berwirausaha dalam berbagai cerita. Di antaranya, ada yang karena kepepet dalam hidup dan terhimpit utang. Ada juga karena melihat kesulitan orang lain dari limbah pabrik, pertanian dan peternakan yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan tetapi terbuang sia-sia akhirnya muncul ide brilian dari peluang usaha.
Sebagai contoh kasus di daerah Boyolali, banyak susu berkualitas bagus, tetapi karena ada salah satu peternak yang nakal dan mencampur susu dengan air perasan beras sehingga, akibatnya KUD yang mengumpulkan susu ditolak oleh perusahaan pengolahan susu segar dan susu dibuang ke sungai sehingga menimbulkan pencemaran sungai dan bau yang kurang enak.
Kejadian tersebut menjadikan seseorang ingin menyelamatan peternak dengan mengolah susu yang terbuang menjadi keju akhirnya malah kekurangan bahan baku susu karena 10 liter susu diolah menjadi keju hanya jadi 1 kg keju.
Peserta didik dipersilahkan membuat kelompok terdiri atas enam siswa dalam satu kelompok. Di dalam kelas terdapat 36 peserta didik sehingga ada enam kelompok belajar. Setiap kelompok diberi tugas berbeda dalam mencari peluang usaha untuk setiap kelompok kerja.
Kelompok 1 diberikan tugas untuk mencari peluang usaha dari limbah ikan yang mati mengapung di waduk Kedungombo, Kabupaten Grobogan, di dekat rumah, Kelompok 2 diskusi pembuatan projek untuk peternakan ayam yang melimpah untuk produk limbah.
Kelompok 3 diberikan projek limbah ternak Lele. Kelompok 4 diberikan projek limbah perusahaan tahu. Kelompok 5 diberikan tugas untuk projek jagung. Dan kelompok 6 diberikan projek pengolahan kedelai yang di Kabupaten Grobogan sangat melimpah.
Projek yang ditugaskan untuk pelajaran PKK sangat tepat untuk mengali dan mengasah kemampuan peserta didik. Khususnya anak kelas XI kuliner di SMK Negeri I Purwodadi. Mereka didorong menangkap peluang usaha yang dilakukan setiap hari di sekitar sekolah tempat belajar.
Atau rumah di sekitar rumah tempat tinggal peserta didik. Bahkan di perjalanan waktu berangkat dan pulang sekolah. Pasti akan muncul peluang usaha yang dapoat dijadikan projek untuk memotivasi siswa untuk kreatif dan menjadi bekal setelah lulus sekolah kelak. (ps1/ida)
Guru PKK SMK Negeri 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan