RADARSEMARANG.COM, PEMERINTAH resmi memberlakukan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya.
Salah satunya yaitu profil pelajar Pancasila yang merupakan perwujudan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang memiliki enam dimensi yang melekat pada pelajar Indonesia (Kemendikbud Ristek, 2022).
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang harus diwujudkan oleh generasi Indonesia yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif. Keenam dimensi Pelajar Pancasila tersebut menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka.
Profil Pelajar Pancasila dicapai melalui kegiatan proyek P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Proyek ini penting untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengalami pengetahuan sebagai proses pembentukan karakter. Selain itu, proyek ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri melalui lingkungannya.
Termotivasi dari kondisi di sekolah yang kini hanya terfokus pada penyelesaian beban kurikulum, namun kurang memperhatikan pengajaran yang mencerminkan pelajar Pancasila, berbudaya dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan masyarakat global.
Pembelajaran di kelas tidak memiliki dampak secara langsung baik hardskill maupun softskill siswa, terlihat dari kurang cakapnya siswa dalam mengimplementasikan hasil pembelajaran di sekolah. Hasil belajar diharapkan dapat memberikan pengalaman yang dapat diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupan mereka baik lahir maupun batin.
Untuk meningkatkan siswa berkarakter, berkompetensi tinggi, dan berperilaku sesuai dengan Pancasila SDN 02 Kebonsari kelas IV Tahun 2023 menerapkan pembelajaran P5 menggunakan pendekatan inkuiri.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap karakter, kompetensi dan perilaku siswa disimpulkan penggunaan pendekatan inkuiri dapat mengembangkan karakter siswa, seperti karakter kerja sama, rasa ingin tahu, dan komunikatif.
Upaya meningkatkan P5 melalui pendekatan inkuiri di sekolah yaitu: Pertama, mengamati, siswa memerhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan kuesioner dan wawancara.
Kedua, mempertanyakan dan memprediksi, siswa didorong untuk menyusun pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Ketiga, pada tahap ini siswa membuat rencana dan menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. siswa dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan.
Keempat, memproses, menganalisis data dan informasi, siswa memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Kelima, mengevaluasi dan refleksi, siswa menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak.
Pada akhir siklus ini, siswa juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Keenam, mengomunikasikan hasil, siswa melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan nondigital untuk mendukung penjelasan.
Siswa lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media, baik digital atau nondigital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Untuk meningkatkan pembelajaran P5 melalui pendekatan inkuiri peserta didik perlu mengasah keterampilan berpikirnya sehingga pembelajaran yang dialaminya bermakna. Hal ini hanya bisa terjadi ketika peserta didik terlibat penuh dalam pembelajarannya.
Oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk memiliki keterampilan inkuiri yang menekankan penyelidikan dan penemuan oleh peserta didik dalam mempelajari pembelajaran P5, sehingga ia bisa mencari tahu dan menemukan solusi secara aktif terkait fenomena alam yang senantiasa mengalami perubahan. (gp/ida)
Guru Kelas VI, SDN 02 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.