RADARSEMARANG.COM, MEMBACA merupakan salah satu aspek berbahasa yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan. Dikatakan sangat penting bagi pengembangan pengetahuan karena persentasi transfer ilmu pengetahuan terbanyak dilakukan melalui membaca. Melalui membaca, kita mengetahui berbagai macam pengetahuan. Oleh karena itu, peserta didik di SD dituntut untuk mampu membaca lancar sedini mungkin.
Dengan demikian pembelajaran di SD berkewajiban untuk memberikan perhatian secara khusus terhadap prioritas membaca secara efektif terutama kemampuan membaca di kelas 1. Urgensi kompetensi membaca dalam sistem pendidikan tidak dapat disangkal.
Sukses atau tidaknya anak dalam belajar salah satunya ditentukan oleh sukses tidaknya anak itu dalam penguasaan tingkat membacanya. Dengan kemampuan membaca, peserta didik memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, imajinasi, sosial, dan emosionalnya.
Mengingat pentingnya peranan penguasaan kemampuan membaca bagi perkembagan kognisi peserta didik, maka perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajarannya harus dilakukan dengan dengan sistematis dan terukur.
Untuk kepentingan pembelajaran membaca bagi peserta didik tingkat dasar, khususnya kelas 1, kita mengenal beberapa macam media pembelajaran diantaranya media kartu kata.
Beberapa kelebihan dari media kartu menurut Sadiman (1996:31) adalah, 1) sifatnya kongkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal, 2) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, keterbatasan pengamatan, memperjelas masalah bidang apa saja, dan harganya murah, mudah didapat dan mudah digunakan, 3) sebagai salah satu teknik media pembelajaran yang efektif, karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan huruf dan kata.
Media kartu kata dapat meningkatkan kemampuan membaca karena bersifat lebih konkret dan lebih realistis dalam menyelesaikan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
Melalui media ini peserta didik juga dapat terlibat aktif selama kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran membaca lebih bermakna. Selain lebih efektif, media kartu kata ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar bagi peserta didik.
Motivasi belajar tentu berpengaruh terhadap tingkat antusiasme peserta didik dalam mempraktekkan membaca teks dengan menyenangkan. Hal ini sangat penting mengingat usia kelas satu dominan masa-masa yang senang bermain. Penggunaan media kartu yang diperankan secara atraktif oleh guru dapat mendorong peserta didik merasa enjoy dan asyik tanpa rasa tertekan apalagi terkesan serius.
Bagaimana implementasi penerapan media kartu? Secara teknis, guru dapat membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Pada setiap kelompok, guru menunjuk seorang peserta didik yang bertugas memegang sekumpulan kartu dan membagikan kepada teman kelompoknya secara bergantian.
Kemudian secara bergantian peserta didik penerima kartu membaca kartu yang diterimanya. Bagi peserta didik yang salah membaca dapat diberi hukuman yang mendidik, dengan cara menuliskan kata yang ada di kartunya di papan tulis.
Setelah pembelajaran diterapkan secara berulang-ulang dengan strategi yang menyenangkan, maka kebiasaan anak belajar membaca seraya bermain dapat meingkat secara signifikan.
Peserta didik yang awalnya kesulitan belajar membaca, akan terpola untuk menyukai membaca sehingga problemnya dapat terselesaikan secara langsung. Peserta didik yang semula memiliki modal keterbatasan membaca, membacanya bertahap menjadi semakin lancar. Kondisi pembelajaran tersebut sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik yang masih memerlukan pendampingan secara total dari guru.
Dengan pola pembelajaran dan pendampingan yang seirama dengan karakter perkembangan psikisnya, pembelajaran membaca dapat menjadi materi yang ditunggu-tunggu oleh peserta didik dengan senang hati.
Dengan begitu, Selain membentuk pembiasaan karakter dan motivasi belajar, penggunaan media kartu akan berdampak positif dan signifikan terhadap kompetensi membaca peserta didik yang berposisi strategis bagi terbukanya penguasaan terhadap mata pelajaran lainnya secara terstruktur dan sistematis. (gp/ida)
Guru SDN 01 Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan