25 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Pembelajaran Role Play Tingkatkan Penghayatan Siswa dalam Belajar Munakahat

Oleh : Mustofa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MUNAKAHAT adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti pernikahan atau perjodohan. Kata ini digunakan dalam konteks pernikahan dalam agama Islam.

Ia merujuk pada proses pertemuan antara calon suami dan calon istri sebelum pernikahan, yang meliputi pertemuan formal dan informal, serta diskusi tentang kesepakatan pernikahan.

Pembelajaran munakahat di sekolah menengah kejuruan di Indonesia umumnya dilakukan melalui metode ceramah dan pembelajaran konvensional, yang seringkali mengalami kesulitan dalam meningkatkan penghayatan siswa dalam belajar.

Munakahat merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran ini.

Keterbatasan metode pembelajaran munakahat saat ini antara lain yang pertama fokus pada teori. Metode pembelajaran munakahat saat ini cenderung lebih menekankan pada penyajian teori daripada penerapan dalam situasi nyata, kedua kurang interaktif, dimana pembelajaran munakahat saat ini cenderung lebih statis dan kurang interaktif, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses belajar, ketiga kurang memperhatikan perbedaan individu, dimana metode pembelajaran saat ini seringkali tidak memperhatikan perbedaan individu siswa, sehingga siswa yang memiliki kemampuan berbeda kesulitan dalam memahami materi.

Untuk itu penulis mencoba menggunakan metode role play pada pembelajaran kompetensi dasar Munakahat di kelas XII RPL 1 SMKN 10 Semarang. Role play atau permainan peran adalah metode pembelajaran yang menggunakan situasi nyata atau simulasi untuk membantu siswa memahami konsep atau materi pelajaran.

Menurut Gagne (1985), role play adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan simulasi atau situasi nyata untuk membantu siswa memahami konsep atau materi pelajaran. Sementara Johnson dan Johnson (1991) mengatakan, role play adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan peran-peran yang dibuat oleh siswa atau guru untuk mengeksplorasi situasi atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan pembelajaran role play di kelas XII RPL 1 SMKN 10 Semarang sebagai berikut, pertama, persiapan yaitu guru harus merencanakan situasi atau masalah yang akan digunakan dalam role play, serta membuat skenario dan peran-peran yang akan digunakan oleh siswa. Kedua, penjelasan yaitu guru harus menjelaskan tujuan, konsep, dan materi yang akan diajarkan melalui role play. Ketiga, adalah penugasan peran dimana guru harus memberikan peran-peran yang akan digunakan oleh siswa dalam role play.

Selanjutnya pelaksanaan dimana siswa harus memainkan peran yang telah ditentukan dalam situasi atau masalah yang telah ditentukan. Keempat, adalah refleksi. Setelah role play selesai, guru harus melakukan refleksi dengan siswa untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, serta memberikan umpan balik dan masukan untuk perbaikan di kemudian hari. Dan langkah terakhir adalah penutup. Guru harus memberikan kesimpulan dari pembelajaran role play yang telah dilakukan.

Pembelajaran Munakahat dengan role play memberikan keuntungan untuk siswa dalam meningkatkan penghayatan. Keuntungan pembelajaran role play dalam meningkatkan penghayatan siswa adalah, 1) pembelajaran role play membantu siswa untuk memahami konsep atau materi pelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. 2) Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih konkret dan menyentuh, sehingga mempermudah dalam menghafal materi. 3) Melalui role play, siswa dapat belajar dengan cara mengalami, mengamati, dan mengevaluasi situasi atau masalah yang diajarkan, sehingga memperkuat pemahaman siswa. 4) Pembelajaran role play menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi. 5) Siswa dapat belajar dengan cara yang lebih aktif dan partisipatif, sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. 6) Role play meningkatkan interaksi sosial antarsiswa dan membuat atmosfer belajar yang lebih menyenangkan.

Pembelajaran role play sebagai metode yang unik dan efektif dalam pembelajaran munakahat di SMKN 10 Semarang. Diharapkan penerapan role play dapat meningkatkan penghayatan siswa dalam belajar munakahat. (ko/ida)

Guru PAI dan BP SMKN 10 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya