30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Belajar Komponen Utama Mesin Sepeda Motor dengan Tutor Sebaya

Oleh: Joko Suwigyo

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KURANGNYA pengalaman siswa dalam belajar mata pelajaran Dasar Teknik Otomotif secara mandiri menjadi masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

Siswa seringkali kesulitan dalam memahami konsep yang dipelajari karena kurangnya aplikasi dari teori yang dipelajari. Hal ini dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau latihan yang diberikan.

Interaksi dan komunikasi antar siswa juga kurang dalam proses pembelajaran mata pelajaran Dasar Teknik Otomotif. Siswa seringkali kesulitan dalam berdiskusi atau bertanya pada teman sebaya karena kurangnya interaksi dan komunikasi antar siswa.

Hal ini dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau latihan yang diberikan.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, penulis menggunakan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran di eklas X TBSM 1 SMKN 10 Semarang dengan Capaian Pembelajaran siswa mampu menerapkan workshop equipment sesuai SOPnya.

Metode tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada orang lain dengan umur yang sebaya. Menurut Thomson (2007) proses belajar tidak harus berasal dari guru ke siswa, melainkan dapat juga siswa saling mengajar sesama siswa lainnya.

Bahkan Anita Lie (2004) menyatakan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (tutor sebaya) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh guru. Hal ini disebabkan latar belakang, pengalaman semata) para siswa mirip satu dengan lainnya dibanding dengan skemata guru.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya, di antaranya adalah identifikasi siswa yang cocok sebagai tutor.

Ini dapat dilakukan dengan mengevaluasi kemampuan akademik, keterampilan sosial, dan minat siswa. Siswa yang memiliki kinerja akademik yang baik dan keterampilan sosial yang baik serta minat untuk membantu siswa lain seharusnya dipertimbangkan sebagai calon tutor.

Kedua perencanaan program. Perencanaan program harus mencakup tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.

Hal ini sangat penting untuk menjamin bahwa program pembelajaran tutor sebaya dirancang dengan baik dan efektif. Ketiga pelatihan tutor. Tutor harus diberikan pelatihan yang cukup sebelum pelaksanaan pembelajaran. Pelatihan ini harus mencakup pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran, serta cara untuk mengelola interaksi dengan tutee.

Dilanjutkan dengan pemilihan pasangan tutor-tutee. Pasangan tutor-tutee harus dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa kedua belah pihak dapat bekerja sama dengan baik.

Siswa yang lebih berpengalaman harus ditempatkan dengan siswa yang kurang berpengalaman. Dan yang terakhir monitoring dan evaluasi. Proses pembelajaran harus diawasi dan dievaluasi secara terus-menerus untuk menentukan efektivitas program dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul. Evaluasi ini harus dilakukan dengan melibatkan tutor, tutee, serta guru.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran Tutor Sebaya di Kelas X TBSM 1 SMKN 10 Semarang meliputi Pengenalan. Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya adalah mengenalkan program kepada siswa. Guru harus menjelaskan tujuan program, materi yang akan diajarkan, dan cara kerja program.

Siswa harus diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan masukan. Pembagian pasangan tutor-tutee. Setelah pengenalan, pasangan tutor-tutee harus dibentuk.

Guru harus memastikan bahwa pasangan yang dibentuk cocok dan dapat bekerja sama dengan baik. Kemudian Pelatihan tutor. Setelah pasangan dibentuk, tutor harus diberikan pelatihan yang cukup sebelum pelaksanaan pembelajaran.

Pelatihan ini harus mencakup pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan, metode pembelajaran, serta cara untuk mengelola interaksi dengan tutee, dan Pelaksanaan pembelajaran. Setelah pelatihan selesai, pembelajaran dapat dilaksanakan.

Tutor harus mengajarkan materi yang telah ditentukan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tutee. Interaksi antara tutor dan tutee harus dilakukan dalam lingkungan yang kondusif dan dukungan.

Langkah selanjutnya adalah Monitoring dan evaluasi. Selama proses pembelajaran, guru harus melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus untuk menentukan efektivitas program dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.

Evaluasi ini harus dilakukan dengan melibatkan tutor, tutee, serta guru. Penyempurnaan program. Setelah proses pembelajaran selesai, guru harus mengumpulkan data hasil evaluasi dan menyempurnakan program untuk sesi pembelajaran berikutnya. Tahap selanjutnya Penilaian. Setelah pembelajaran selesai, guru harus menilai hasil belajar siswa tutee.

Penilaian ini harus dilakukan dengan objektif dan mencakup aspek kognitif dan afektif. Serta Pemberian umpan balik. Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada tutor dan tutee tentang hasil belajar yang didapat dan area yang perlu ditingkatkan.

Pembelajaran praktikum dengan metode tutor sebaya merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Teknik Otomotif. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya akan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa dan memudahkan mereka untuk mengerti dan memahami konsep yang dipelajari. (ko/zal)

Guru Produktif TBSM SMKN 10 Semarang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya