RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran yang membuat siswa memperoleh pengalaman langsung. Sehingga dapat menambah kekuatan siswa untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Sedangkan mata pelajaran IPA di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi, membuat keputusan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Di dalam Standar Kompetensi BNSP (Farida, 2016), IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu pembelajaran IPA ditekankan pada pembelajaran yang beriorientasi pada lingkungan.
Pembelajaran IPA kelas 6 di SD Negeri Guntur, Temanggung, pada kompetensi dasar materi menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan dan menghemat energi listrik guru kesulitan dalam menjelaskan tujuan dari pembelajaran ini.
Untuk itu salah satu cara dalam mencapai tujuan pembelajaran ini adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture.
Model pembelajaran picture and picture terbukti membantu siswa untuk lebih aktif dalam kelas dan hasil belajarpun meningkat. Dari yang semula memperoleh rata-rata nilai kelas 63,4 yaitu di bawah kriteria ketuntasan minimum menjadi 76,3 di atas nilai ketuntasan sebesar 70.
Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis, mengembangkan interaksi antarsiswa yang saling asah, silih asih, dan silih asuh (Zaenal, 2014:18).
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran picture and picture (Hosnan, 2014: 256) adalah pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, menyajikan materi sebagai pengantar.
Ketiga, guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Keempat, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Kelima, guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Keenam, dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Ketujuh, simpulan/rangkuman.
Kelebihan dari pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture adalah guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. Siswa lebih cepat menangkap materi melalui gambar-gambar. Dapat meningkatkan daya nalar siswa melalui pengurutan gambar.
Siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil kerja di depan umum. Siswa lebih bertanggung jawab dalam memberikan alasan dalam pengurutan gambar.
Sedangkan menurut Hamdani (2011: 90) kelemahan model picture and picture adalah sebagai berikut: memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif, guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas.
Banyak siswa tidak senang apabila diminta bekerja sama dengan yang lain. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
Melalui model pembelajaran picture and picture diharapkan dapat dibentuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif, kompak, percaya diri, bertanggung jawab, yang semuanya merupakan tujuan pembelajaran jangka panjang.
Dampak secara khusus akan didapatkan para siswa dalam pembelajaran IPA tentang berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya dalam model pembelajaran picture and picture ini adalah berpikir kritis, teliti, mandiri, peracaya diri, bertanggung jawab, dan komunikatif.
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture mampu meningkatkan hasil belajar siswa. (uj/lis)
Guru SDN Guntur, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung