RADARSEMARANG.COM, TINGKAT keberhasilan suatu pendidikan adalah dilihat dari hasil belajar siswa yang telah kita ketahui melalui rapor. Sehingga menyebabkan yang dinamakan suatu urutan perolehan. Sehingga terlihat yang dinamakan prestasi dari belajar itu sendiri.
Prestasi belajar yang bagus memungkinkan seorang anak bahwa dirinya adalah anak yang berhasil dalam proses belajar tersebut.
Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat.
Sebagai penyelenggara pendidikan formal, sekolah mengadakan kegiatan secara berjenjang dan berkesinambungan. Di samping itu, sekolah juga berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar anak didiknya.
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang rendah, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal antara lain, di antaranya motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan dan penanaman sikap pada peserta didik.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar peserta didik, seperti strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik perhatian peserta didik, sarana dan prasarana yang digunakan kurang mendukung pembelajaran, kurikulum dan lingkungan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis tertarik merancang suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan percaya diri, peduli, tanggung jawab dan hasil belajar peserta didik.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS yang penulis ampu pada materi Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Dan Kebangsaan adalah melalui model pembelajaran Discovery Learning.
Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu cara mengajar di mana dalam pembelajaran tersebut dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
Dari hasil pengamatan di kelas VIII-E MTs Negeri 2 Demak pada tahun pelajaran 2022/2023 (di tempat penulis mengajar), sebelum diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning, prestasi belajar siswa masih banyak yang hasil belajarnya jauh dari harapan, atau masih belum memenuhi ketuntasan minimal (KKM), sebanyak 12 dari 30 atau sekitar 40 persen siswa yang tuntas dalam belajarnya tetapi setelah diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning, prestasi belajar siswa meningkat.
Dengan pembelajaran Discovery Learning, sebanyak 28 dari 30 siswa atau sekitar 93 persen mengalami tuntas belajar. Hal ini terbukti bahwasanya model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (md1/ida)
Guru IPS MTs Negeri 2 Demak