RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN merupakan sarana manusia dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Proses pendidikan adalah mempersiapkan seseorang untuk hidup layak di masa depan melalui pengajaran dan pelatihan.
Menurut Rusmiati (2017: 23), belajar bukan suatu hasil atau tujuan, melainkan suatu proses atau kegiatan. Artinya, belajar merupakan proses untuk mencapai hasil belajar yang terlihat setelah pembelajaran berakhir.
Hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku atau kemampuan baik dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotoris pada siswa yang didapat melalui proses belajar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang mempelajari masalah dan gejala sosial di masyarakat untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan lingkungannya.
Gunawan (2013:18) menyatakan, pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik maupun sosial. Pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab.
Hasil belajar IPS yang rendah dapat dipengaruhi karena kurangnya minat belajar siswa dan anggapan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membosankan.
Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS yang rendah terlihat ketika di kelas. Pada pembelajaran IPS siswa kurang aktif dan tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. Bila siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap suatu pelajaran, maka sulit diharapkan siswa mendapatkan hasil yang baik pada pelajaran tersebut.
Menurut Susanto (2014:3-4), guru yang kurang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran IPS akan membuat pembelajaran IPS tidak menarik dan terkesan membosankan. Pembelajaran IPS yang tidak menarik dan membosankan, karena dianggap hanya untuk kepentingan sesaat, yang tidak ada manfaat bagi kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Menurut Lestari (2015:120), minat belajar merupakan dorongan batin yang tumbuh dari siswa untuk meningkatkan kebiasaan belajar. Minat belajar ini dapat tumbuh ketika siswa ingin memperoleh nilai terbaik atau ingin memenangkan persaingan dalam belajar dengan siswa lainnya. Minat belajar siswa yang rendah akan menimbulkan rasa bosan terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Adanya hubungan minat belajar dengan hasil belajar sejalan dengan yang dikatakan oleh Nurhasanah & Sobandi (2016: 133). Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.
Dengan demikian, adanya peningkatan minat belajar pada siswa SD Negero 01 Sukoharjo, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, yang diikuti peningkatan hasil belajarnya.
Artinya, semakin naik minat belajar siswa, berdampak pada hasil belajar siswa yang semakin baik juga. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan mencurahkan perhatiannya pada pembelajaran yang berlangsung.
Menurut Wulandari, Marhadi&Antosa (2016: 9) menyatakan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya menumbuhkan semangat minat belajar itu sendiri. Dengan adanya minat belajar, akan turut serta mengalami proses bagaimana memulai, melaksanakan, dan mengikuti mata pelajaran IPS tersebut.
Minat tidak hanya memengaruhi tingkah laku seseorang, namun juga mendorong seseorang tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Kegiatan belajar siswa akan berjalan lancar apabila ada minat. Ratiana (Fiana, Karsadi, dan Rifai, 2018: 243) mengungkapkan, siswa yang menyukai mata pelajaran IPS, akan menerima pelajaran tersebut dengan senang. (gp/ida)
Guru SD Negeri 01 Sukoharjo, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan