RADARSEMARANG.COM, Perubahan zaman begitu pesat. Begitu juga di dunia pendidikan kemajuannya juga begitu pesatnya. Perubahan kurikulum juga begitu cepat berganti. Dari kurikulum 2013 atau yang sering disebut kurtilas sampai sekarang berubah ada Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Perubahan kurikulum tersebut harus kita laksanakan walaupun untuk tingkat SD baru kelas 1 dan 4. Selaku guru kelas 5 penulis harus bisa mengikuti arus perkembangan di dunia pendidikan. Selain permasalahan di kurikulum baru, guru mempunyai permasalahan dalam menghadapi siswa di kelasnya.
Khususnya siswa kelas 5 SD Negeri 1 Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Pada mata pelajaran matematika materi pembulatan masih banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang bisa membuat siswa antusias dalam proses pembelajaran yang kemudian akan membuat hasil belajar mereka menjadi meningkat. Dengan startegi tersebut bagaimana cara supaya pembejaran matematika bisa disenangi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kancing gemerincing.
Salah satu strategi yang tepat untuk mengatasi adalah menggunakan model pembelajaran kancing gemerincing. Model ini pada awalnya dikembangkan oleh Spancer Kagan (1990) merupakan model pembelajaran yang mempunyai prosedur yang jelas dan sistematis.
Model ini bisa digunakan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia siswa. Tujuan akhir dari model ini adalah mengoptimalkan kompetensi individu menjadi kompetensi kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Anita Lie (2004 : 60) mengungkapkan pada kegiatan kancing gemerincing masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota atau kelompok lain.
Huda (2015 : 142) mengemukakan tentang prosedur-prosedur model pembelajaran kancing gemerincing adalah sebagai berikut : pertama, guru menyiapkan suatu kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga benda-benda kecil lainnya. Kedua, sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing.
Jumlah kancing tergantung dengan sukar tidaknya tugas yang diberikan. Ketiga, setiap kali siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakannya di tengah-tengah meja kelompok.
Keempat, jika kancing yang dimiliki seorang telah habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing masing-masing. Kelima, jika semua kancing habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi prosedur dari awal sampai tugas dari guru selesai.
Dengan menggunakan model pembelajaran kancing gemerincing ini suasana belajar akan lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Sehingga siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dikerjakan secara bersama-sama dalam kelompok, sehingga siswa yang biasanya pasif akan terbawa menjadi aktif.
Dengan penerapan metode tersebut, hasil belajar di SDN 1 Tuksari kelas 5 mengalami peningkatan khususnya mata pelajaran matematika materi pembulatan. Pada intinya belajar sambil bermain dan dengan pemberian motivasi serta penguatan pada siswa, akan lebih meningkatkan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa juga meningkat secara signifikan. (*/lis)
Guru SDN 1 Tuksari, Kec. Kledung, Kabupaten Temanggung
