RADARSEMARANG.COM, Kepala sekolah dituntut dapat bekerja sama dengan bawahannya. Supervisi merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan antara kepala sekolah dan guru.
Bila guru tahu dirinya akan disupervisi, pasti akan melakukan pembelajaran terbaiknya dari perencanaan, pelaksanaan, sampai refleksi. Hal tersebut dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan berpengaruh positif terhadap dunia pendidikan.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pengubahan dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusai melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan (https://pgsd.upay.ac.id/index.php/jadwal/profillulusan/2-uncategorised/12-pendidikan#:~:text=Menurut%20Wikipedia%2C).
Pendidikan juga bisa dijalani melalui dua hal yakni pendidikan formal dan nonformal. Siswa bersekolah di sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan formal.
Menurut Horton dan Hunt (1996), fungsi pendidikan adalah mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat, melestarikan kebudayaan, serta menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Namun kinerja guru di SDN Candiareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, selama ini masih belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang diharapkan.
Kompetensi guru dapat ditingkatkan melalui supervisi. Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai tugas dalam mendorong guru melakukan proses pembelajaran untuk mampu menumbuhkan kreativitas, karya inovatif, kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Kepala sekolah merupakan center of leader yang mengatur dan mengelola aktivitas menjadi terarah, terfokus, agar mengalami peningkatan signifikan. Kepala sekolah berperan dalam peningkatan kinerja guru, sedangkan guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.
Oleh karena itu ada hubungan timbal balik antara kepala sekolah dan guru dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolahnya. Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran yang terdiri atas materi pokok, silabus dan rencana program pengajaran, pemilihan strategi atau metode atau teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi, serta menilai proses dan hasil pembelajaran.
Kenyataannya, kepala sekolah masih jarang melakukan supervisi yang bersifat kunjungan kelas, lebih sering bersifat administratif. Lebih menilai perangkat mengajar saja.
Jika perangkat mengajarnya sudah lengkap, maka supervisi sudah dianggap baik. Selain itu lebih banyak mengarahkan, memberi nasihat, kritik terhadap kesalahan atau kekurangan, mendikte.
Keinginannya harus diikuti oleh guru tanpa memperhatikan kebutuhan dan arah pengembangan profesionalitas guru serta kemajuan sekolah.
Perhatian utama supervisi kepala sekolah adalah meningkatkan suatu proses belajar dengan memperbaiki kinerja guru. Apapun kurikulumnya, guru memiliki potensi yang besar pada diri masing-masing.
Namun potensi tersebut belum disalurkan pada aktivitas kegiatan mengajar secara penuh karena kurangnya rangsangan dan motivasi dari kepala sekolah maupun sekitarnya.
Selaku kepala sekolah penulis melakukan supervisi pada April 2022. Penulis memberikan pelayanan untuk membantu para guru, agar lebih bersemangat, termotivasi untuk melakukan pembelajaran yang terbaik.
Supervisi dilakukan rutin. Dari pilihan supervisi yang boleh dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, tiap triwulan, tiap semester, ataupun di akhir tahun pelajaran, penulis memilih melakukan supervisi tiap semester.
Dengan melaksanakan supervisi terhadap semua guru kelas dan semua guru mata pelajaran, kini terjadi peningkatan kompetensi kinerja guru. Khususnya dalam proses pembelajaran.
Hal ini sangat berpengaruh positif terhadap kualitas pendidikan berkaitan dengan kualitas peserta didik. Kepala sekolah bersemangat, guru bersemangat, siswa sangat lebih semangat. (ips1/lis)
Kepala SDN Candiareng, Kec. Warungasem, Kabupaten Batang
