RADARSEMARANG.COM, Pendidikan di sekolah merupakan layanan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran melalui jalur formal.
Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa satuan pendidikan adalah kelompok yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang pendidikan. Keterkaitan, kebersamaan serta kekompakan tiap elemen dalam satu lembaga pendidikan dan memberikan layanan pembelajaran pada peserta didik secara efektif.
Hakikat pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat (Miarso, 1993 dalam Uno, 2011:23).
Pembelajaran efektif yang diberikan pada siswa akan memberikan dampak langsung pendidikan dalam hal ini skor yang dicapai dalam bentuk nilai. Dan dampak pengiring yang akan terlihat eksistensinya di masyarakat.
Kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan di sekolah merupakan salah satu elemen penting dalam memberikan layanan terbaik kepada guru, personel sekolah, peserta didik dan pihak lain yang berkepentingan dengan sekolah.
Peran supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru apabila didukung tersedianya sarana prasarana yang mendukung pendidikan. Semakin lengkap sarana prasarana yang dimiliki sekolah, akan semakin meningkatkan kinerja guru dalam mengajar.
Menurut Mulyasa (2006) supervisi sebagai pengendalian yang dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor. Tujuan supervisi adalah meningkatkan mutu kinerja guru; meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik; meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
Sasaran supervisi meliputi supervisi akademik, supervisi administrasi dan supervisi lembaga. Adapun prinsip-prinsip supervisi meliputi supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari kesalahan. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung. Apabila supervisor merencanakan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa.
Supervisi mempunyai beberapa tipe antara lain tipe inspeksi biasanya terjadi dalam aministrasi dan model kepemimpinan yang otokratis, mengutmakan pada mencari kesalahan orang lain; Tipe laisses faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar; Tipe coersive sifatnya memaksakan kehendaknya, guru sama sekali tidak diberi kesempatan untk bertanya; Tipe training dan guidance dari segi positif guru dan staf selalu mendapatkan latihan dan bimbinan dari kepala sekolah. Tipe demokratis adalah tanggung jawab bukan hanya pemimpin saja yang memegangnya.
Teknik supervisi menurut Sagala (2010 : 210) bersifat kelompok dan individual. Bersifat kelompok dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama-sama oleh supervisordengan sejumlah guru dalam satu kelompok. Teknik individual yang digunakan supervisor kepada pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran di sekolah.
Kepala sekolah mempunyai peran dalam supervisi dan juga memberikan motivasi untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran. Seorang atasan dapat memberikan motivasi kerja kepada bawahannya agar bersemangat dalam bekerja.
Sarana prasarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan. Khususya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat dan media pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan yang tidak langsung menunjang proses pendidikan atau pembelajaran seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah. (mj/lis)
Kepala SDN Purworejo, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung
