31.2 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

GBL Pertajam Daya Ingat Siswa dalam Pembelajaran Hafalan Asmaul Khusna

Oleh : Zuhaida S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KURIKULUM merdeka merupakan kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengeksplorasi kemampuannya sesuai dengan sarana, input serta sumber daya yang dimiliki, serta memberikan kemerdekaan kepada guru untuk menyampaikan materi yang essensial dan urgen.

Perubahan kurikulum diharapkan akan mampu mengatasi berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia. Keterpurukan dan ketertinggalan akibat pandemi Covid-19 dapat berimbas pada runtuhnya bangsa sebab negara dengan bonus demografi melimpah seperti Indonesia ini sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting.

Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan peningkatan kualitas pendidikannya (Suwartini, 2017).

Penulis mengalami kesulitan untuk menguasai atau menerapkan keterampilan dasar untuk kebutuhan belajar di era digital seperti Ms Word, membuat presentasi yang menarik dan menyenangkan, dan lainnya.

Untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai kurikulum merdeka penulis mencoba kreatif dan inovatif. Yaitu dengan menerapkan beberapa strategi pembelajaran yang bersesuaian dengan materi Teladan Mulia Asmaul Khusna, kelas 4 SDN Coprayan Kecamatan Buaran.

Kemudian penulis menerapkan Game Based Learning (GBL) yang dapat diartikan sebagai metode pembelajaran dengan menggunakan game (permainan) yang bertujuan untuk membantu memudahkan proses pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi menarik, bahkan bisa meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Menurut Maiga (2009:198), yang mengatakan bahwa bermain merupakan bagian penting dalam lingkungan belajar karena bisa meningkatkan pengalaman belajar yang mudah diingat, mempertinggi suasana hati dan membuat pembelajaran menjadi efektif.

GBL sendiri dianggap cocok diterapkan pada pembelajaran anak generasi saat ini karena beberapa faktor seperti kompetisi dan kerjasama tim dapat menambah motivasi pada siswa, adanya umpan balik yang cepat, membuat siswa bisa mencari alternatif lain dalam memecahkan masalah, menciptakan lingkungan belajar yang asik dan menyenangkan sehingga meningkatkan semangat dan motivasi siswa.

Sedangkan langkah-langkah model pembelajaran berbasis game antara lain, memilih topik yang akan disampaikan kemudian atau memilih game digital yang sesuai. Langkah selanjutnya yaitu menjelaskan konsep dari topik pembelajaran yang akan disampaikan. Kemudian menjelaskan peraturan yang terdapat dalam permainan atau bisa membuat peraturan itu bersama-sama dengan siswa di kelas.

Selanjutnya bermain game, dimana siswa bisa bermain game dengan menggunakan aplikasi. Merangkum pengetahuan, setelah selesai bermain, memberikan waktu kepada seluruh siswa untuk merangkum pengetahuan yang mereka dapatkan saat bermain game digital tersebut. Langkah terakhir melakukan refleksi, yaitu siswa melakukan refleksi dari hasil pembelajaran yang telah mereka dapatkan.

GBL merupakan salah satu konsep yang seringkali masih menjadi rujukan bagi para guru untuk bisa diterapkan di kelas. Selain mudah, model pembelajaran ini memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat para peserta didik agar terus bergabung atau menaruh perhatian penuh dalam proses kegiatan belajar mengajar. Harapan penulis memilih model GBL, supaya ada interaksi dan peran langsung dalam pembelajaran, Membuat siswa menjadi aktif dan kritis, pemahaman lebih berkesan dan bertahan lama dalam ingatan siswa. (gp/ida)

Guru PAI dan BP SDN Coprayan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya