RADARSEMARANG.COM, Kurikulum menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum yang tepat, pelajar tidak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Tentu saja, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler di mana peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Dalam pembelajaran kurikulum merdeka tingkat satuan pendidikan menengah kejuruan, selain materi mata pelajaran umum juga mempelajari materi pelajaran produktif atau materi kejuruan.
Salah satu mata pelajaran produktif atau materi kejuruan di kelas X Teknik Otomotif adalah Dasar Keahlian Otomotif, di mana pada Program Keahlian Teknik Otomotif tersebut cakupan materinya luas. Pada Kelas X Teknik Otomotif banyak materi yang menghafal, menulis, bahkan belajar monoton dengan ceramah. Tentunya akan menjadikan peserta didik kurang menyenangkan dan sulit memahami materi.
Hamalik (2001:32) menyatakan bahwa, untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepat.
Fungsi dan tujuan pendidikan dapat dicapai salah satunya melalui pelaksanaan pembelajaran, begitu juga materi dasar-dasar keahlian merupakan bagian mata pelajaran di sekolah sebagai satu bagian dari alat yang sangat efektif untuk mengembangkan pendidikan. Kehadiran program keahlian dengan mata pelajaran dasar keahlian sebagai ilmu pengetahuan masih diperlukan.
Seperti yang ditemui di sekolah kejuruan kelompok teknologi dan rekayasa, salah satunya di Program Keahlian Otomotif masih banyak peserta didik kurang memahami mata pelajaran dasar keahlian.
Mereka mendapat nilai kurang dari capaian tujuan minimal. Itu juga dialami kelas X TKRO 1 SMK Negeri 4 Semarang dengan hasil kurang memuaskan. Salah satu penyebabnya kurang tepatnya menggunakan model pembelajaran.
Model Pembelajaran Picture and Picture merupakan model belajar yang menggunakan gambar dipasangkan / diurutkan menjadi urutan yang logis.
Riyanto dalam Kartiningsih (2011) Model Picture and Picture mengatakan, salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menonjolkan gambar sebagai alat bantu / media dalam mempelajari suatu bahan ajar yang diberikan agar peserta didik dapat aktif dan kreatif.
Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa yang memungkinkan komunikasi, yang diekspresikan lewat tanda dan simbol.
Dalam belajar menggunakan media picture and picture secara berkelompok peserta didik diarahkan mengembangkan sikap-sikap untuk pencapaian akademik yang tinggi, dengan disajikan gambar, foto dokumentasi, gambar simbol untuk pemahaman yang mendalam terhadap materi yang dipelajari, bahwa belajar itu menyenangkan.
Pengembangan keterampilan kepemimpinan, mendorong sikap-sikap yang positif, mendorong kepercayaan diri, pengembangan rasa memiliki, dan mendorong saling menghargai satu sama lain.
Dari hasil penerapan model picture and picture dan berkelompok belajar di dalam kelas terlihat hasil signifikan. Selain itu belajar mengajar dengan menerapkan media pembelajaran picture and picture dan berkelompok pada mata pelajaran Dasar Keahlian Otomotif dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar serta peserta didik mencapai tujuan yang maksimal.
Media ini diterapkan dengan berkolaborasi antara guru dengan teman sejawat dapat berpengaruh positif terhadap motivasi, aktivitas dan hasil belajar peserta didik. (s4/fth)
Guru Teknik Otomotif SMK Negeri 4 Semarang