27 C
Semarang
Monday, 12 May 2025

Tingkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar melalui Diskusi

Oleh : Toed, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Secara umum siswa kelas III SD Negeri 01 Bojongkoneng sudah terbiasa berbicara atau berkomunikasi dengan orang-orang sekitar, yaitu orang tua, guru, teman sekolah, dan teman bermain. Namun belum terarah dan terbiasa berbicara dengan bahasa yang baik dan benar.

Maka perlu ada upaya meningkatkan dan melancarkan bahasa anak pada usia sekolah dasar. Upaya tersebut dengan kegiatan diskusi kelompok.

Dengan metode diskusi diharapkan semua siswa dapat berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Karena diskusi merupakan kegiatan berbahasa yang menyangkut dua arah sehingga sangat memungkinkan siswa terarah kemampuannya dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:165).

Menurut Tarigan (2008:16), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan. Tarigan, dkk (1998:34) menjelaskan berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.

Diskusi pada dasarnya suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah (Tarigan, 1997: 7.13).

Diskusi sebagai metode pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, mengkaji atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu (Martinis Yamin, 2006).

Menurut Arsjad dan Mukti (1993: 17-20) untuk menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara harus menguasai masalah yang sedang dibicarakan, dan harus berbicara dengan jelas dan tepat.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam berbicara agar efektif adalah pertama kebahasaan, yaitu menunjang keefektifan berbicara. Meliputi ketepatan ucapan, pengucapan bunyi-bunyian harus tepat, begitu juga dengan penempatan tekanan, durasi, dan nada yang sesuai. Kemudian pemilihan kata atau diksi, harus jelas, tepat dan bervariasi sehingga dapat memancing kepahaman dari pendengar. Ketepatan sasaran pembicara, pemakaian kalimat atau keefektivan kalimat memudahkan pendengar untuk menangkap isi pembicaraan.

Kedua, faktor nonkebahasaan, meliputi sikap yang tidak kaku, kesediaan menghargai pendapat, pandangan ke pendengar, gerak-gerik atau mimik tepat, kenyaringan suara, kelancaran berbicara dan penguasaan topik.

Diskusi dapat membuat siswa terbiasa melakukan komunikasi secara lisan serta membuat siswa terlatih ketika berbicara di depan umum. Diskusi juga melibatkan siswa berinteraksi di dalam proses belajar mengajar sehingga bebas mengemukakan ide-ide, gagasan serta pendapatnya.

Tata cara diskusi yang dilaksanakan pada siswa kelas III, yakni siswa dibentuk kelompok.

Satu kelompok terdiri dari 5 atu 6 anak. Siswa yang sudah terbentuk kelompok diberikan soal yang berbeda. Siswa mengerjakan soal dengan diskusi dengan teman kelompok masing-masing.

Setelah selesai mengerjakan soal, masing masing kelompok presentasi memaparkan hasil tugasnya di depan kelas dengan diwakili salah satu atau dua anak.

Kelompok yang lain menanggapi paparan yang disampaikan oleh kelompok tersebut dengan bahasa yang baik dan benar. Setelah selesai bergantian dengan kelompok yang lain dan semua kelompok memiliki hak yang sama untuk mengeluarkan pendapat. Tugas dikumpulkan guru untuk dinilai.

Penggunaan metode diskusi terbukti efektif untuk meningkatkan kelancaran berbicara, kejelasan vokal, ketepatan intonasi, ketepatan pilihan kata, ketepatan mengungkapkan bahasa dengan baik dan benar untuk memresentasikan ataupun menanggapi pendapat siswa yang lain sesuai tugas yang diberikan oleh guru kelas III SD Negeri 01 Bojongkoneng, Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan. (gp2/lis)

Guru SDN 01 Bojongkoneng, Kec. Kandangserang, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya