RADARSEMARANG.COM, Kegiatan ekstra kurikuler yang diwajibkan di jenjang sekolah adalah Pramuka.
Pramuka dapat membentuk karakter seseorang untuk menjadikan arah yang lebih baik, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkannya merupakan tugas dari seorang Pembina pramuka yang baik, disiplin, ramah, dan tanggung jawab pula.
Sudahkah kita menjadi Pembina dan berperan dalam membina pada kegiatan Kepramukaan dengan baik? apakah kita sebagai Pembina pramuka sudah menghasilkan siswa yang mencapai pramuka garuda?
Tanpa Pembina yang baik, berkualitas, handal, masa kini, milenial, cerdas, disiplin dan bertanggung jawab, percepatan pencapaian menuju pramuka garuda akan terhambat.Tidak bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Pada awalnya semua orang tua siswa pasti tidak mendukung dan kurang memberi motivasi terhadap peserta didiknya tentang kegiatan kepramukaan.
Setelah melihat pembuktian dari siswa, orang tua pasti mendukung sepenuhnya dan selalu memotivasi anaknya untuk terus mengikuti kegiatan kepramukaan.
Maka dari itu, kepedulian dari semua pihak harus mendukung kegiatan tersebut. Siswa diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler dan kegiatan dilaksanakan setiap satu minggu sekali di sore hari.
Semua siswa mulai kelas 3 sampai 6 sesuai dengan umur masing – masing. Umur 7 – 10 tahun masuk Pramuka siaga, umur 11 – 15 masuk pramuka penggalang.
Pramuka Garuda yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap golongan (siaga, penggalang,penegak dan pandega) yang telah memenuhi persyaratan sesuai petunjuk penyelenggaraan Pramuka garuda nomor 038 tahun 2017.
Dalam kegiatan menuju pramuka garuda memang tidak mudah. Semua butuh proses, keteladanan, kedisiplinan, keuletan dan keikhlasan dari semua pihak yaitu dari Pembina, siswa, orang tua dan yang pasti satu tujuan (JITU ) harus menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan di gugus depan pangkalan masing – masing, dan harus bisa memanajemen berbagai kegiatan sehari – hari.
Untuk menuju pramuka garuda siswa harus melewati beberapa tingkatan dan telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Yaitu dengan menyelesaikan SKU dan SKK. Menjadi contoh yang baik dalam perindukan siaga, di rumah, di sekolah maupun dilingkungannya, membuat hasta karya, dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum seperti dalam bidang seni budaya, serta siswa terampil dalam bidang IT.
Bisa dikatakan JITU ( Satu Tujuan ) karena juga dalam satu minggu siswa harus bisa menyelesaikan SKK tujuh dari satu bidang.
Peran Pembina dalam pencapaian percepatan menuju Pramuka Garuda di antaranya sebagai Pelopor, sebagai Mediator, dan sebagai motivator. Pembina dalam percepatan pencapaian menuju pramuka Garuda mempunyai manajemen jitu atau trik – trik. Di antaranya adalah Pembina harus mempunyai target, latihan terus menerus, ketelatenan dalam membina, serta selalu memberi reward kepada peserta didik.
Seorang pembina harus mempunyai strategi yang digunakan dalam meningkatkan kompetensinya, diantara strategi tersebut 1) melalui pelatihan dan kursus, 2) Mengembangkan kurikulum 3) Perbaikan metode melatih dan 4) Pembina arus berpenampilan menarik, smart dan selalu bersemangat.
Untuk menghasilkan pramuka Garuda, peran pembina sangat penting dalam pengembangan ekstrakurikuler kepramukaan. Pembina harus mempunyai manajemen jitu dalam membina. Yaitu dengan satu tujuan mencapai hasil dan target yang maksimal serta dengan trik membina menuju pramuka garuda dan mempunyai peran pembina dalam Percepatan Pencapaian menuju Pramuka Garuda.
Pembina zaman sekarang harus terus meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pelatihan, kursus, pengembangan kurikulum dan mengikuti kemajuan teknologi serta berpenampilan menarik.
Ini terbukti bahwa pangkalan SD Negeri 4 Cepogo mempunyai lulusan 28 Pramuka Garuda satu satunya pangkalan SD di Kwartir Ranting Kembang yang sudah mengikuti uji kelayakan. Baik mental maupun fisiknya dan kemudian dilantik Kwartir Cabang akhirnya mendapat medali Pramuka Garuda. (*/fth)
Guru SDN 4 Cepogo, Kecamatan Kembang, Jepara
