27 C
Semarang
Tuesday, 14 January 2025

Penerapan Pendekatan Persuasif untuk Tingkatkan Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Oleh : Hidayah Uswatun Kasanah, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Hampir dua tahun masa pandemi Covid-19 telah kita jalani. Banyak perubahan terjadi di berbagai segi kehidupan. Tanpa terkecuali di dunia pendidikan.

Salah satu pembiasaan baru yang terjadi di dunia pendidikan adalah pembelajaran melalui media online yang lebih dikenal dengan istilah daring.

Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pembelajaran daring yaitu alat komputerisasi baik berupa handphone, komputer, laptop, jaringan internet yang artinya bergantung pada kuota, sumber daya manusia yang melek teknologi khususnya guru yang terlibat langsung dan siswa sebagai pelaku pembelajaran.

Banyak aspek yang harus diperhatikan agar pembelajaran daring terlaksana dengan baik. Salah satu aspek tersebut adalah metode pendekatan yang diterapkan guru. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan persuasif.

Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati (KBBI, 1995). Dikatakan, pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang berkaitan.

Persuasif merupakan komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasif individu mencoba berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasif pada prinsipnya sebagai upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antarmanusia dalam kondisi kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting.

Pendekatan persuasif merupakan pendekatan dengan menggunakan komunikasi khusus. Tujuannya mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku seseorang baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk tujuan mempengaruhi, dibutuhkan suatu proses.

Menurut Rakhmat (2007) persuasif adalah proses komunikasi untuk mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.

Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003).

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), Telegram, Instagram, aplikasi Zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran online di antaranya beberapa siswa yang tidak memiliki handphone, keterbatasan fitur handphone, ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet.

Menghadapi kendala tersebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru berkaitan dengan pendekatan persuasif yaitu mengidentifikasi keberadaan siswa, memilih metode pembelajaran online secara tepat.

Menggunakan aplikasi media pembelajaran online yang mudah diakses, pembentukan kelompok belajar siswa per wilayah tempat tinggal, komunikasi aktif dan terbuka antara guru dan siswa.

Pada saat guru sudah mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran online di masa pandemi ini, kemudian melakukan tindakan-tindakan pendekatan persuasif sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

Maka, dipastikan proses pembelajaran berjalan lancar dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Tentunya motivasi belajar anak akan tetap ada, dan prestasi anak akan meningkat. Walaupun tidak semaksimal jika dilakukan pembelajaran tatap muka seperti sediakala sebelum masa pandemi. (*/lis)

Guru Produktif TKRO SMKN 1 Windusari, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya