28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Pembelajaran Diferensiasi Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Oleh: Rozikin, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan siswa, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan setiap individu. Jadi begitu indahnya ketika guru mampu mengakomodir keberagaman dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai keberagaman setiap individu.

Keberagaman dari setiap individu siswa harus selalu diperhatikan. Karena setiap siswa tumbuh di lingkungan dan budaya berbeda. Pembelajaran diferensiasi merupakan siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan.

Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, hal yang harus dilakukan guru yaitu melakukan pemetaan kebutuhan belajar, merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan, dan mengevaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.

Tujuan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran. Sehingga dipastikan siswa terpenuhi kebutuhan belajarnya.

Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan 1). Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka untuk belajar; 2). Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran; 3). Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid, dan; 4). Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Guru harus mampu memetakan kebutuhan siswa meliputi kesiapan belajar, minat belajar dan karakteristik belajar siswa. Kesiapan belajar merujuk pada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki siswa sesuai keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Minat belajar merupakan faktor yang memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Motivasi merupakan hal penting dalam pembelajaran. Dengan motivasi belajar, siswa dapat mengetahui, memahami, dan meningkatkan pengetahuan yang disajikan guru. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan dan kondisi sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai anak yang termotivasi akan lebih baik. Dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi.

Secara historik, guru selalu mengetahui kapan siswa tidak perlu dimotivasi selama proses belajar. Sehingga proses belajar akan semakin menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, dapat menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.

Pembelajaran hendaknya mampu memotivasi siswa untuk terus berkembang. Baik dari segi ilmu pengetahuan, karakter maupun keterampilannya. Hal ini berarti peran guru sebagai pendidik sudah selayaknya mampu menarik minat. Meningkatkan hasrat ingin tahu siswa terhadap materi yang disajikan. Guru hendaknya mendorong dan membantu siswa mencapai tujuan belajarnya sendiri.

Pembelajaran diferensiasi dirancang dengan membedakan isi, proses, dan produk berdasarkan perbedaan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa. Dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi, guru akan memulai mengajar berdasarkan kebutuhan, kesiapan siswa, minat dan kemudian menggunakan banyak model mengajar dan penataan instruksional untuk memastikan bahwa siswa meraih prestasinya. (Arends, 2008:123) Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Guru harus dapat menuntun siswa berkembang sesuai dengan kodratnya, kemerdekaan pikiran dan menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Selain itu pembelajaran diferensiasi mampu merespon kebutuhan belajar siswa, mengembangkan keterampilan pembelajaran, memperluas rutinitas dan keterampilan pembelajaran, membantu siswa menjadi pelajar mandiri. Sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (una/fth)

Guru SDN 2 Pandes, Cepiring, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya