26 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan dengan “Pil Tambah Darah”

Oleh : Aulia Yuniarti

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, TAHAPAN perkembangan manusia bila dilihat mulai dari usia anak-anak, pra remaja dan remaja, maka kondisi terkait siswa kelas 7, 8, dan 9 SMP Negeri 1 Batang berada pada tahapan pra remaja atau remaja awal sampai remaja pertengahan.

Pembagian kelompok remaja ini seperti dikutip dari buku Bimbingan Konseling (BK) kelas VIII terbitan Yudistira. Di dalamnya terdapat pengelompokan remaja, dalam rentangan usia 12-15 tahun disebut remaja awal, usia 15-18 tahun disebut remaja tengah, dan usia 18-21 tahun disebut remaja akhir.

Layanan BK bidang pribadi mengambil sub tema kesehatan reproduksi remaja perempuan. Hal ini diambil peran karena adanya kerja sama antara sekolah dengan program yang berjalan dari pihak puskesmas wilayah setempat. Program pembagian Pil Tambah Darah dibagikan secara bertahap dan kontinyu.

Kemitraan antara sekolah dan puskesmas yang sudah berjalan secara baik selama beberapa waktu menjadikan sebuah layanan khusus pada bidang Layanan Pribadi dengan pertimbangan pentingnya siswa menerima materi ataupun informasi terkait kesehatan reproduksi sekaligus mengetengahkan materi tentang tanggung jawab, pola hidup sehat, dan pentingnya menjaga pergaulan dengan lawan jenis.

Secara periodik Pil Tambah Darah diberikan oleh pihak puskesmas satu bulan sekali kemudian dilaporkan pembagiannya. Adapun teknis pembagiannya kepada siswa yaitu setiap siswa perempuan diberikan 4 butir pil tambah darah dengan perkiraan diminum satu kali seminggu harus habis karena di bulan berikutnya akan ada jatah pembagian pil tambah darah lagi begitu seterusnya.

Siswa perempuan yang diberikan pil tambah darah ditanyakan bagaimana efek atau dampak yang dirasakan setelah meminum pil tambah darah tersebut. Hal tersebut cukup membantu mereka dalam kondisi terutama saat menstruasi atau datang bulan dimana sedang banyak haid yang keluar maka pil tambah darah tersebut efektif menurunkan gangguan seperti indikasi saat menstruasi yang kadang terjadi gangguan sakit kepala, mual, lemes, dan kurang tenaga.

Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling kali ini mengambil materi seputar kesehatan reproduksi perempuan dimaksudkan agar siswa perempuan lebih mengerti keadaan dirinya, tidak menutup kemungkinan untuk siswa laki-laki juga supaya mengerti hal ihwal yang terjadi dikehidupan lawan jenis agar terbentuk sikap toleransi terhadap lawan jenis.

Pelaksanaan layanan klasikal ini bisa diselaraskan dengan program kolaborasi antar mata pelajaran dalam memberikan pelayanan yang baik kepada siswa-siswa yaitu kolaborasi yang baik dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BK yang fleksibel dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh siswanya di antaranya kemitraan dengan Puskesmas. Ini kemudahan yang tersaji manakala menghendaki pelayanan bidang pribadi yang tujuannya langsung kepada kehidupan sehari-hari para siswa.

Terutama siswa perempuan supaya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai keadaan saat menstruasi. Ini agar siswa memiliki pemahaman yang baik, lebih menjaga pergaulan dengan lawan jenis.

Pergaulan yang terjaga dengan baik akan membawa keselamatan bagi semuanya bukan hanya bagi siswa yang bersangkutan. Tidak terkecuali pula bagi orangtua, bagi guru, bagi sekolah dan bagi masyarakat pada umumnya.

Siswa menyadari bahwa tidak hanya siklus datang bulan yang datang sebulan sekali, tapi lebih daripada itu. Mereka menyadari kebesaran Allah, kemudian belajar tentang pentingnya menjaga pergaulan dengan lawan jenis. (bat1/ida)

Guru SMP Negeri 1 Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya