28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Tingkatkan Pembelajaran IPA tentang Perkembangan Makhluk Hidup melalui PBL

Oleh : Nurul Khikmah, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Abad 21 yang sedang berjalan ini berdampak pada pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan termasuk dalam dunia pendidikan. Unsur pendidikan terutama guru harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan tersebut.

Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah pemanfaatan model pembelajaran yang tepat dan nyaman. Problem Based Learning (PBL) diantara model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan termasuk dalam pendidikan dasar atau sekolah dasar (SD).

PBL juga dapat menolong anak didik untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Problem based learning merupakan model pembelajaran yang dapat dikatakan strategi dimana anak didik belajar melalui permasalahan-permasalahan praktis yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Kemudian anak didik diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dibahas melalui serangkaian pembelajaran yang sistematis.

Untuk dapat menemukan solusi dalam permasalahan tersebut, anak didik dituntut mencari data dan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Sehingga pada akhirnya anak didik dapat menemukan solusi permasalahan atau dapat memecahkan permasalahan yang sedang dibahas secara kritis dan sistematis serta mampu mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka.

Menurut Duch (1995) yang dikutip oleh Aris Shoimin (2017:130) problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar untuk berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.

Model pembelajaran ini sangat tepat dalam menguraikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) jenjang SD. Karena, hakikat pembelajaran IPA meliputi empat unsur utama. Yaitu pertama sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahkluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended; kedua, proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; ketiga, produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; dan keempat, aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehdupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA dengan model pembelajaran PBL menuntut anak didik melakukan student centered. Anak didik terlibat aktif dalam percobaan ilmiah termasuk dalam pembelajaran IPA kelas enam di SDN 01 Bojongkoneng Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan materi tentang perkembangan makhluk hidup.

Hal ini sejalan dengan model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu masalah nyata yang kontekstual untuk dapat dipecah dengan mengarahkan keterampilan peserta didik untuk dapat berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapainya. Baik secara individu ataupun kelompok sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuan untuk dirinya sendiri dari masalah yang ditemukannya.

Melalui pembelajaran problem based learning ini ternyata dapat menjadikan anak didik lebih berpartisipasi aktif memecahkan kesulitan yang dialami anak didik selama proses belajar IPA di kelas. Penggunaan model PBL dalam pembelajaran IPA sangat membantu dan dapat menguraikan permasalahan guru dalam meningkatkan hasil belajar anak didik khususnya mata pelajaran IPA. (gp/lis)

Guru SDN 01 Bojongkoneng, Kec. Kandangserang, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya