RADARSEMARANG.COM, Menulis merupakan keterampilan menyampaikan gagasan, ide dan pendapat dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis itu kegiatan penyampaian pesan, perasaan, ide, dan gagasan yang diungkapkan melalui tulisan Syatriana (2018: 3).
Sedangkan Azizah (2016: 315) menyatakan dalam keterampilan menulis harus menguasai topik permasalahan yang akan ditulis dan menulis juga harus menguasai kosakata.
Parera (dalam Aljalita, 2015: 2) menyatakan menulis adalah keterampilan menggunakan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, penggunaan kalimat, pemilihan kalimat, pemilihan kata pengefektifan kalimat, membahasakan pikiran dengan cermat, tepat, logis, dan konsisten.
Menulis merupakan kemampuan mengungkapkan suatu gagasan ke dalam bentuk tulisan (Susanto, 2016: 24). Sejalannya dengan pendapat Hardi (dalam Kusumaningsih. 2013:65), menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendakinya.
Menurut Dalman (2015:3) menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur.
Selain itu Wicaksono (2014: 86) menyatakan menulis merupakan kegiatan menuangkan gagasan, ide, atau pendapat yang akan disampaikan kepada orang lain (pembaca) melalui media bahasa tulis untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud penulis.
Disimpulkan, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir di antara keterampilan bahasa lainnya seperti (menyimak, membaca dan berbicara).
Berdasarkan pengamatan penulis di kelas VI SD Negeri 01 Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, kegiatan menulis kurang disukai oleh siswa. Untuk mengatasi ini penulis menerapkan metode drill dalam pembelajaran.
Metode drill (latihan) disebut juga dengan metode training, yaitu kegiatan mengajar guru untuk membangun kebiasaan tertentu, serta sebagai sarana untuk mengembangkan perilaku yang baik.
Menurut Nana Sudjana metode drill (latihan) yaitu kegiatan secara berulang-ulang bertujuan memperkuat keterampilan agar bisa bersifat tetap. Ciri dalam metode ini adalah latihan pengulangan dari hal yang sama.
Sedangkan menurut Salahuddin metode drill adalah suatu latihan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
Ciri metode ini yaitu latihan yang berupa pengulangan supaya respons siswa lebih kuat dan tidak akan dilupakan dengan mudah. Dengan drill atau latihan-latihan diharapkan dapat memotivasi siswa dalam mengembangkan kreativitasnya.
Tujuan metode drill untuk memperoleh keterampilan, dan pengetahuan sesuatu tentang apa yang dipelajari siswa secara praktis. Demi mencapai tujuan yang ditargetkan, metode drill penulis terapkan secara konsisten.
Pada setiap KBM, penulis selalu meluangkan waktu untuk menerapkan metode drill yang penulis sisipkan kadang di awal pembelajaran kadang juga di akhir dengan memberikan latihan satu sampai 3 kalimat, selama selang waktu tertentu. Misalkan satu minggu, satu bulan atau beberapa bulan sekali dan seterusnya.
Setelah peserta didik sudah mampu dan terbiasa, selang waktu menulis ditambah. Misal dengan memberikan tugas menulis paragraf pendek empat sampai lima kalimat. Hasilnya memuaskan.
Ketika siswa dikasih tugas menulis paragraf dengan bahasanya sendiri dan dengan waktu yang sudah ditentukan siswa dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Peserta didik tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengungkapkan gagasannya dalam bentuk tulisan dan benar-benar keterampilan menulisnya meningkat.
Kesimpulannya, dalam penerapan metode drill ini adalah anak berlatih terus sampai hasil belajar sesuai dengan harapan. (gp/lis)
Guru SDN 01 Kayugeritan, Kec. Karanganyar, Kabupaten Pekalongan