32.8 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Upskilling dan Reskilling, Tingkatkan Keterampilan Menjahit Siswa

Oleh :Veronica Anik Minarsih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sebagai tenaga profesional, guru dituntut selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang unggul dalam iptek, berkarakter, serta bertaqwa Tuhan Yang Maha Esa.

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi ( BBPP MPV) Bisnis dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga turut mendukung dengan menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri bagi Guru SMK Bidang Bisnis dan Pariwisata Tahun 2022.

Sebagai salah satu tujuannya adalah agar dapat ditarik benang merah antara tuntutan Industri dengan mutu lulusan sekolah, utamanya Jurusan Tata Busana.

Di SMK Negeri 1 Jambu, berdasarkan pengamatan penulis peserta didik jurusan Tata Busana belum menunjukkan hal yang diharapkan.

Banyak peserta didik yang kurang handal dalam hal keterampilan khususnya dalam pembuatan pola, menjahit dan penyelesaian busana, sehingga perlu adanya penyelarasan dengan dunia industri.

Upskilling adalah proses meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang telah dimiliki karyawan. Sedangkan reskilling merupakan proses mempelajari keterampilan baru guna mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berbeda dari pekerjaan awal atau sebelumnya.

Secara garis besar, upskilling dan reskilling berfokus untuk membantu karyawan agar menambah skill pada posisi mereka di perusahaan.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik harus diupgrade lagi keterampilan disesuaikan dengan keinginan industri sehingga nantinya ketika peserta didik lulus, dunia industri langsung dapat memakai peserta didik sebagai tenaga kerjanya.

Program upskilling dan reskilling yang diikuti guru berimbas pada cara mengajar guru. Sehingga keterampilan menjahit peserta didik yang dilatihkan kembali membuat peserta didik semakin paham dan dapat mengaplikasikan dalam mengerjakan tugas keterampilannya. Yaitu membuat busana wanita yang ada dalam pembelajaran.

Di SMKN 1 Jambu peserta didik mengalami sendiri proses pembuatan produk busana dari awal hingga akhir sesuai dengan tuntutan industri hingga memasarkannya lewat media sosial.

Implementasi upskilling dan reskilling pada pelajaran Pembuatan Busana Industri dilakukan dalam tiga langkah utama yaitu kesatu rencana proyek yang terdiri dari survei pasar dan konsultasi model busana dengan guru, kedua realisasi proyek yang terdiri dari desain, pola, potong, jahit, pressing, pelabelan, pengemasan, perhitungan harga jual, dan foto hasil produksi, ketiga penawaran produk melalui media sosial.

Upskilling dan reskilling terbukti mampu membuat peserta didik lebih baik lagi dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan Upskilling dan Reskilling adalah adanya benang merah dan keterkaitan antara dunia industri dan dunia pendidikan khususnya SMK Tata Busana.

Peserta didik lebih bersemangat mengikuti pembelajaran, ketepatan waktu mengumpulkan tugas semakin baik, rata- rata nilai keterampilan meningkat. Sehingga lulusan SMK Tata busana siap langsung bekerja sesuai dengan tuntutan dunia industri. (*/fth)

Guru Tata Busana SMKN 1 Jambu Kab. Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya