RADARSEMARANG.COM, Belajar dalam dunia pendidikan merupakan konsep pengetahuan yang banyak dilakukan oleh pendidik. Guru yang berperan sebagai pendidik atau pengajar akan berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya atau peserta didik dengan sungguh-sungguh dan giat.
Satu hal yang perlu diketahui dari proses belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat dan bertambahnya ilmu pengetahuan hanya salah satu bagian kecil dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru SDN 02 Kwasen kelas 5 saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum dan lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman.
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah yang dalam pelaksanaannya siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya.
Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Untuk terciptanya pembelajaran yang asik, kegiatan aksi nyata yang penulis lakukan untuk menciptakan suasana belajar yang asyik dan menyenangkan bagi murid. Adalah memberikan kegiatan pembelajaran yang menantang kreatifitas siswa.
Yaitu dengan merangkai sebuah cerita berdasarkan gambar, kemampuan mengidentifikasi berdasarkan pengamatan terhadap suatu objek dalam hal ini berupa kartu gambar. Siswa mengamati rangka organ gerak manusia dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati gambar serta membaca keterangan dalam hati tentunya lebih sulit.
Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi.
Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa (Indrawati dan Wawan Setiawan, 2009: 24).
Kartu gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, diharapkan siswa bisa belajar sekaligus berinteraksi dengan siswa siswi yang lain.
Gaya belajar asyik dengan kartu gambar, merupakan media Pembelajaran yang diciptakan oleh guru sendiri untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi dengan tujuan siswa lebih menyerap dan memahami materi yang disampaikan guru, sekaligus siswa bisa berinteraksi dengan siswa lain.
Penerapan pembelajaran dengan kartu gambar, pertama, guru memberikan kartu gambar potongan-potongan kerangka manusia pada masing-masing siswa beserta keterangan yang sudah tertera pada kartu gambar, siswa diberikan waktu selama 5 menit untuk mengamati.
Selanjutnya siswa diberi aba-aba untuk mencari kelompok masing-masing untuk menggabungkan potongan-potongan gambar kerangka manusia tersebut menjadi kerangka manusia yang utuh. Ulangi perputaran membentuk kelompok tersebut beberapa kali sampai siswa memahami dan dapat menggabungkan potongan-potongan kerangka manusia tersebut dengan benar.
Pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dan dengan model pembelajaran yang menyenangkan akan membantu anak mengembangkan kemampuan interaksi dan berkomunikasi dengan baik. Sebab, dalam gaya belajar asyik menggunakan kartu gambar, anak harus dapat berinteraksi dengan anak lain untuk menemukan gabungan potongan-potongan kerangka manusia yang utuh, memahami materi dan dapat mengungkapkan emosinya secara tepat. (gp/ton)
Guru Kelas V SDN 02 Kwasen, Kec. Kesesi, Kab. Pekalongan
