29 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Asyiknya Belajar Sistem Transportasi Manusia dengan Bermain Peran

Oleh : Siti Andriyani Kurniawan, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kegiatan belajar mengajar pada waktu pandemi dilakukan secara daring, baik melalui berbagai aplikasi seperti zoom, google form maupun menggunakan berbagai media sosial misalnya WhatshApp, Facebook, Tiktok dan YouTube.

Interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut tidak maksimal, semua serba terbatas, karena hal terjadi dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan loos learning.

Baru setelah pandemi mereda dan ada kebijakan pemerintah untuk belajar dengan tatap muka secara terbatas dengan sistem separo-separo dari jumlah siswa di suatu kelas, terlihat ada geliat kegiatan belajar yang sesungguhnya, walaupun tarikan untuk kegiatan belajar mengajar belum maksimal mengingat pemulihan dari loos learning tidak mudah.

Ini berdampak sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi pada awal tahun pelajaran ini, walaupun kegiatan sudah dilaksanakan secara normal, tetapi peserta didik masih terbawa suasana seperti pada waktu pandemi.

Oleh karena itu seorang pendidik harus memutar otak agar peserta didik tertarik dengan materi yang kita ajarkan, dan membuat peserta didik antusias dan berperan lebih.

Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, keberhasilan implementasi model pembelajaransangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran (Majid, 2014: 150).

Salah satunya pada penyampaian materi sistem transportasi pada manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Doro dengan bermain peran.

Melalui bermain peran, para peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya dan mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah (Mulyasa, 2013: 112).

Materi sistem transportasi pada manusia antara lain mempelajari tentang fungsi darah, bagian-bagian darah, alat peredaran darah serta gangguan pada alat peredaran darah. Pada beberapa materi ini akan mudah dipahami jika materi tersebut disajikan dalam bentuk tiruannya, misalnya pada peredaran darah.

Rekayasa permainan perannya ada beberapa peserta didik yang berperan menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Kemudian di tempat yang agak lapang ada tiruan jantung beserta empat ruangannya.

Masing-masing peserta didik memperagakan urutan peredaran darah, sesuai peran masing-masing dan tidak lupa sambil membawa tulisan sesuai fungsi dari sel darah,peran di mulai. Ada yang berasal dari tubuh bagian bawah (interior) dan ada yang memperagakan seolah-olah berasal dari tubuh bagian atas (posterior), berikutnya darah akan masuk ke ruangan jantung bagian serambi kanan, dilanjutkan ke bilik kanan melalui katup bikuspidalis.

Setelah itu darah akan keluar dari jantung untuk menuju ke paru-paru, di paru-paru terjadi pertukaran antara karbondioksida dengan oksigen. Berikutnya darah akan menuju ke serambi kiri menuju ke bilik kiri melalui katup trikuspidalis dan keluar dari jantung melalui aorta menuju ke tubuh bagian atas dan ke tubuh bagian bawah, begitu seterusnya. Kegiatan ini diulang beberapa kali sehingga para peserta didik bisa memahami materi yang disampaikan.

Dengan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode bermain peran, peserta didik akan merasa senang bisa belajar sambil bermain. Ketika belajar dengan suasana hati senang maka materipun akan dengan mudah bisa dipahami sehingga mendapatkan hasil belajar yang signifikan. (gp/lis)

Guru IPA SMP Negeri 1 Doro, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya