31.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Bimbingan Kelompok Talking Chips Tingkatkan Pemahaman Etika Komunikasi

Oleh : Didin Oktavia, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Komunikasi merupakan tindakan atau perilaku yang sangat penting di dalam memelihara, membentuk dan meningkatkan kualitas hubungan antarmanusia satu dengan manusia lain. Komunikasi diperlukan untuk mengatur etika pergaulan antarsesama.

Berkomunikasi dengan baik akan memberikan pengaruh langsung pada seseorang dalam bermasyarakat. Perkembangan komunikasi sangat mempengaruhi etika komunikasi yang benar antara manusia yang satu dengan yang lain.

Di SMP Negeri 1 Kaloran muncul fenomena kurangnya pemahaman etika komunikasi. Misalnya beberapa peserta didik kurang optimal dalam menggunakan bahasa yang baik, ramah dan sopan, bertingkah laku yang baik, menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai karakteristik lawan bicara.

Maka perlu dibimbing untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh peserta didik yang berkaitan dengan etika komunikasi.

Menurut Samad Abdul (2021) etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan.

Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antarmanusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam menjalin komunikasi.

Penggunaan etika dalam berkomunikasi bertujuan menyampaikan informasi dengan tepat, membangun relasi yang baik, sebagai bentuk sopan santun, dan bagian dari rasa saling menghormati serta menghargai orang lain.

Dengan keadaan tersebut, tugas guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah adalah membantu meningkatkan pemahaman etika komunikasi baik dan tepat yang harus dimiliki oleh peserta didik. Untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman etika komunikasi, guru BK dapat menggunakan bimbingan kelompok metode talking chips.

Metode menurut Sutikno (2014: 33) adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Talking chips adalah salah satu metode yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain (Isjoni, 2009).

Bimbingan kelompok dengan teknik talking chips adalah layanan bantuan yang ada dibimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik untuk pengembangan aspek belajar dalam bentuk kelompok dengan cara diskusi menggunakan media chips atau kartu.

Tahapan yang dilakukan pada implementasi metode talking chips yaitu pertama menyiapkan satu kotak kecil media chips atau kartu. Kedua, membagikan masing-masing anggota kelompok untuk mendapatkan media chips atau kartu.

Ketiga, setiap kali anggota kelompok ingin menyampaikan pendapat atau gagasannya, anggota kelompok harus menyerahkan salah satu media chips atau kartu dan meletakkannya kotak koin kecil yang sudah disiapkan. Keempat, jika media chips atau kartu yang dimiliki salah satu anggota kelompok habis, maka tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan media chips atau kartu.

Kelima, apabila anggota kelompok sudah menghabiskan media chips atau kartu akan mendapatkan reward. Sebaliknya jika salah satu anggota kelompok masih mempunyai media chips atau kartu saat kegiatan inti sudah mau selesai, dia akan mendapatkan punishment. Keenam, jika semua media chips atau kartu sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, anggota kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi media chips atau kartu lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bimbingan kelompok metode talking chips dapat meningkatkan pemahaman etika komunikasi peserta didik, dengan cara semua anggota kelompok saling menyampaikan pendapat atau gagasannya dalam diskusi. Anggota kelompok akan saling berebut untuk menyampaikan pendapatnya, saling bertukar pendapat mengenai pemahaman etika komunikasi yang baik. Kemudian peserta didik juga akan berlomba agar semua media chips atau kartu yang dimilikinya habis. Cara ini efektif untuk menambah pemahaman etika berkomunikasi semua anggota kelompok. (*/lis)

Guru Bimbingan Konseling SMPN 1 Kaloran, Kabupaten Temanggung


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya