27 C
Semarang
Sunday, 24 August 2025

Pembelajaran Gamelan Penyelamat Karakter Siswa

Oleh : Lia Irnawati, S.Pd

Artikel Lain

Gambang suling ngumandhang swarane
Thulat thulit kepenak unine
Unine mung nrenyuhake
Bareng lan kentrung
Ketipung suling
Sigrak kendhangane
(Ki Narto Sabda)

RADARSEMARANG.COM, Lagu tersebut tentu tidak asing didengar, terutama bagi para pecinta lagu campursari. Lagu ciptaan Ki Narto Sabda tersebut menggambarkan suara musik gamelan yang dimainkan dengan indah dan merdu. Apabila dilihat dari lirik lagunya, menandakan bahwa dari alat musik gamelan dapat menenteramkan hati.

Filosofi Gamelan

Gamelan merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Jawa. Gamelan juga dianggap sebagai kebudayaan adiluhung yang sangat penting untuk dilestarikan.

Menurut Farabi Ferdiansyah (2010:23) dalam buku Mengenal Secara Mudah dan Lengkap Kesenian Karawitan Gamelan Jawa, gamelan berasal dari ”nggamel” dalam bahasa Jawa yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran ”-an” yang menjadikannya menjadi kata benda.

Gamelan Jawa memiliki irama yang lembut biasanya digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang dan pertunjukan tari. Namun, dapat berdiri sendiri sebagai pertunjukan musik yang lengkap dengan penyanyi atau disebut sinden.

Gamelan memiliki nilai estetika seperti spiritual, moral dan sosial. Di samping itu, gamelan juga berfungsi sebagai sarana pendidikan, membangun suasana, mengiringi tarian, meramaikan perhelatan sampai menyambut tamu penting.

Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam gamelan merupakan keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak dan mewujudkan toleransi antarsesama.

Gendhing Jawa berisi pesan-pesan dari para leluhur yang kemudian disuarakan melalui nembang dengan iringan gamelan. Pesan yang disampaikan melalui gendhing menunjukkkan tradisi lisan yang tertulis dari para leluhur menjadikan keterikatan suatu kebudayaan Jawa sebagai budaya adiluhung yang diturunkan pada generasi selanjutnya.

Pembelajaran Gamelan Penyelamat Karakter

Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah menengah atas (SMA) tidak lepas dari budaya sastra Jawa. Salah satu budaya Jawa yang perlu dilestarikan dan menunjang pembelajaran bahasa Jawa adalah gamelan Jawa. Seperti halnya dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMA Negeri 1 Muntilan.

Banyak hambatan dalam pembelajaran bahasa Jawa. Salah satunya, banyak siswa yang tidak tertarik mengikuti pembelajaran bahasa Jawa. Maka, guru mencari cara agar siswa tertarik dan antusias.

Dari kompetensi dasar tentang gamelan Jawa, para siswa diajak untuk praktik menabuh gamelan atau ”nggamel”. Sebetulnya kompetensi dasarnya adalah teks eksposisi tentang gamelan Jawa. Namun, apabila siswa hanya diajak memahami atau melihat teks, tentu kurang tertarik.

Pada pertemuan awal, guru memulai pembelajaran dengan menunjukkan video tentang alat musik modern. Kemudian guru menunjukkan alat musik gamelan. Setelah itu, siswa diperkenalkan dengan gamelan yang ada di ruang karawitan. Guru menjelaskan setiap perangkat gamelan cara memainkannya, dan alat pemukul yang digunakan.

Kemudian guru memberi contoh cara memainkan setiap perangkat gamelan. Selain itu, guru juga mengungkapkan filosofi perangkat gamelan. Pada pertemuan berikutnya, siswa diajak memainkan gamelan.

Siswa dibimbing memainkan alat musik gamelan sesuai aturan dan diselaraskan dengan perangkat yang lain. Para siswa memukul gamelan sesuai nada yang dimainkan. Tentu saja siswa tidak langsung mahir memainkan gamelan.

Namun setidaknya mereka pernah merasakan bagaimana menyelaraskan alat musik yang satu dengan yang lain agar menimbulkan bunyi yang enak didengar.

Dengan praktik langsung memainkan gamelan tersebut, siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa. Diharapkan, pembelajaran bahasa Jawa dengan praktik langsung memainkan gamelan, dapat menyelamatkan karakter siswa.

Semoga dengan pengolahan rasa melalui gamelan, karakter siswa semakin baik. Dengan karakter yang semakin baik, tentu saja dapat meningkatkan kualitas hidup dan prestasi generasi bangsa yang lebih baik pula. (ut/lis)

Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Muntilan, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya