28 C
Semarang
Tuesday, 14 October 2025

Mengembalikan Karakter Jati Diri Pramuka Pasca Pandemi

Oleh: Christina Septi N, .S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran dapat diperoleh dari pendidikan formal dan non formal yang mempunyai ciri berkelanjutan dan berjenjang. Yang membedakan pendidikan formal dilakukan mulai TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Sedangkan non formal pendidikan dilakukan di luar jam sekolah berupa ekstra maupun lembaga.

Pramuka merupakan pendidikan non formal yang wajib diikuti peserta didik. Peraturan Menteri dan Kebudayaan tentang pendidikan kepramukaan dalam Pasal 2 tahun 2014, menyebutkan: Pendidikan pramuka dilakukan sebagai kegiatan ekstrakuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah.

Pendidikan Pramuka merupakan salah satu cara dalam menanamkan karakter, membentuk kepribadian dan mengembangkan keterampilan sesuai bakat dan minat.

Pendidikan Pramuka menurut Elisa (2019: 7) adalah menanamkan nilai pendidikan karakter peserta didik dalam mengikuti kegiatan dengan praktek langsung. Sedangkan menurut pendapat Fitri (Ar-Ruzz Media:2017) Pendidikan karakter pramuka merupakan usaha secara sadar yang dilakukan membentuk pribadi peserta didik.

Pandemi Covid-19 menyebabkan proses pembelajaran dilakukan secara daring. Guru dan siswa harus mengkondisikan diri belajar secara cepat tentang teknologi yang membantu proses belajar para peserta didik.

Kendala sangat terasa dalam kegiatan ekstra pramuka. Sebab peserta didik tidak bisa melakukan bimbingan dan mempraktekan langsung. Untuk memberikan tugas praktek hanya tugas individu. Kemampuan anak dalam menerapkan nilai-nilai pramuka sangat rendah. Proses pamong dalam pramuka hanya bisa dilakukan secara terbatas. Sehingga pembimbingan tidak bisa optimal.

Pendidikan karakter yang diharapkan dalam pramuka hanya tersentuh lewat tugas mandiri. Sehingga jati diri pramuka tidak bisa sepenuhnya diterapkan. Situasi new normal dalam pendidikan lambat laun mulai dipulihkan dengan dihadirkannya peserta didik secara langsung.

Pelaksanaan di SMA mulai diadakan kembali setiap hari Jumat secara rutin sesuai tujuan pencapaian kurikulum 2013, yang menekankan pencapaian kompetensi pramuka meliputi: (KI-1) sikap spiritual, (KI-2) sikap sosial, dan keterampilan. Untuk mencapai tujuan tersebut pelaksanaan kegiatan pramuka dilakukan di dalam sekolah dan di luar sekolah, guna mengasah dan menerapkan secara langsung materi pramuka.

Awal pelaksanaan ekstra pramuka, yang didapat dari mengikuti ekstra pramuka secara daring ternyata jauh dari harapan. Banyak anak tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan, tidak bisa bekerjasama, dan cenderung individu. Dari sinilah diperlukan kesadaran mengembalikan kembali fungsi pendidikan ekstra pramuka yang menekankan karakter jati diri pramuka dalam membangun generasi muda.

Kegiatan ekstra Pramuka mendukung perbaikan kondisi nasional setelah covid-19. Untuk pulih bangkit dan tumbuh melangkah bersama menjadikan Indonesia maju. Diperlukan kembali ke jati diri Pramuka yang menekankan pada Trisatya dan Dasadarma pramuka. Untuk mengembalikannya, harus ditekankan pada pendidikan karakter pramuka yang dilakukan secara pamong dalam menanamkan nilai-nilai kepramukaan.

Penyelenggaraan pendidikan pramuka mempunyai tugas pokok bagi kaum muda, guna menumbuhkan tunas bangsa yang berkarakter. Karakter yang ditanamkan dalam pramuka adalah: 1) Cinta Tuhan, 2) Kemandirian dan tanggung jawab, 3) kejujuran, 4) hormat dan santun, 5) Dermawan, suka menolong dan gotong royong, 6)Percaya diri dan bekerja keras, 7) Kepemimpinan dan keadilan, 8) baik dan rendah hati, 9) Toleran, damai dan kesatuan.

Pengembalian karakter jati diri pramuka setelah pandemi sangat penting. Penekanan karakter dalam bertanggung jawab sangatlah rendah sewaktu belajar di rumah. Dari sinilah sangat penting melatih tanggung jawab peserta didik secara langsung. Bersikap santun terhadap orang lain sangat penting.

Belajar dengan cara daring menyebabkan anak tidak bisa bekerjasama secara langsung dan menyebabkan banyak anak individu. Tidak kalah penting guru pamong harus mengajarkan toleransi terhadap peserta didik.

Pendidikan Pramuka sangat berperan penting dalam membentuk karakter peserta didik kedepan. Guru atau pamong harus segera mengembalikan kembali karakter jati diri pramuka dalam membekali peserta didik. (kj1/fth)

Guru SMA N 1 Grabag


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya