RADARSEMARANG.COM, Tahun 2022 adalah tahun perubahan, terutama di dunia pendidikan. Setelah dua tahun pandemi, pemerintah mengenalkan dan mensosialisasikan adanya kurikulum merdeka sejak awal 2022. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki tujuan menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru.
Selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Sedangkan kurikulum merdeka menerapkan aspek keterampilan dan karakter agar sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia.
Kurikulum merdeka sudah mulai diimplementasikan mulai tahun ajaran 2022-2023. Salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum merdeka adalah adanya kegiatan berbasis projek, yaitu Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila atau yang kita kenal dengan sebutan (P5). Berdasarkan Permendikbud Ristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
P5 ini merupakan bagian dari struktur Kurikulum Merdeka selain pembelajaran intrakurikuler. P5 merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. (Prastiwi, Mahar.” Contoh Penerapan P5 pada Kurikulum Merdeka di Jenjang PAUD).
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu tema Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022-2023 yang akan diterapkan. Tujuannya agar bisa mendampingi siswa dalam menjalankan Kurikulum Merdeka. P5 merupakan kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang dibentuk dalam rangka menerapkan pembelajaran yang tentunya dapat memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar. Dengan harapan peserta didik memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran Intrakurikuler yang beragam, di mana kontennya akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kemudian P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Pelaksanaan P5 berisi kegiatan kokurikuler berbasis projek, yang mana dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila Pelaksanaanya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Kemudian, P5 dirancang terpisah dari intrakurikuler (mulai dari tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek profil tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler).
Dalam implementasi P5, setiap satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik dapat tetap melaksanakan pembelajaran berbasis proyek di kegiatan mata pelajaran (intrakurikuler). Pembelajaran berbasis proyek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian Pembelajaran (CP), sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai kompetensi profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan belajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Adapun sekolah yang memilih kurikulum merdeka harus memilih tema dalam satu tahun untuk P5. Ada beberapa tema, salah satunya adalah tema kewirausahaan.
SD N 01 Kesesi terletak di wilayah Pasar Kesesi, tepatnya di Jalan Raya Kesesi, sebelah barat Pasar Kesesi. Rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai pedagang di pasar. Merujuk dari wilayah serta lingkungan, SD N 01 Kesesi memilih projek 1 dengan tema kewirausahaan. Kegiatan Market Day sudah menjadi program sekolah sebulan sekali, yaitu kegiatannya adalah jual beli makanan dan hasil karya. Penjualnya adalah siswa Kelas 4, 5 dan 6. Implementasi P5 dalam kegiatan market day adalah tahap pameran hasil P5. Adapun produknya berupa makanan, minuman serta berbagai hasil kreativitas siswa yang di kelasnya menerapkan kurikulum merdeka. Manfaat kegiatan Market Day; melatih siswa mandiri, melatih siswa percaya diri, melatih kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan sesama, melatih siswa untuk jujur serta melatih siswa untuk unggul dan produktif.
Pameran hasil P5 dalam kegiatan market day sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, yaitu kembangkan siswa sesuai dengan kodrat alamnya. Lingkungan pasar menjadi kodrat alam bagi siswa SD N 01 Kesesi. Melatih mereka jual-beli sejak dini bisa menumbuhkan kreativitas siswa serta mengembangkan berbagai potensi yang ada pada diri siswa agar mereka menjadi seseorang yang unggul dan produktif. (gp/fth)
Kepala Sekolah SD N 01 Kesesi