32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka

Oleh: Hartini, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belakangan ini seruan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim tentang wacana Merdeka Belajar telah berpengaruh besar terhadap strategi pembelajaran di negeri ini, bahkan menjadi sebutan semakin baku pada kurikulum Merdeka Belajar.

Kurikulum Merdeka Belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai bakat dan minatnya.

Inovasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar di era digital. Esensi merdeka dalam berpikir kuncinya ada pada seorang pendidik. Tanpa terjadi sebuah perubahan dan tindakan dari pendidik, maka tidak mungkin akan terjadi perubahan pada peserta didik.

Pembelajaran bahasa Indonesia Merdeka Belajar implikasinya adalah belajar, berpikir, berfilsafat, dan mencari pengetahuan.

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan.

Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum merdeka adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: Penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction).

Hal ini juga penulis terapkan di SMA Negeri 1 Gubug, Kabupaten Grobogan.

Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Mapel Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional.

Pada tingkat SMA, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasikan, dan mengevaluasikan berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.

Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa. (*)

Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Gubug, Kabupaten Grobogan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya