RADARSEMARANG.COM, BELAJAR merupakan tugas utama seorang siswa. Dengan belajar siswa akan mengalami perubahan baik secara kognitif, psikomotorik, maupun secara afektif. Ketiganya haruslah menjadi sebuah satu kesatuan yang dapat membentuk siswa sebagai manusia pembelajar seutuhnya.
Banyak siswa yang tidak termotivasi untuk belajar. Ini bisa saja disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa akan pentingnya kegiatan belajar.
Monika & Adman (2017) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rike Andriani & Rasto menyebutkan bahwa motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar.
Tantangan terbesar seorang guru adalah menumbuhkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, para guru, terutama guru bimbingan konseling, mempunyai andil yang besar dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru dituntut bisa memberikan bimbingan untuk menemukan solusi atas minimnya motivasi belajar siswa.
Ada berbagai macam cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah dengan tutor sebaya. Seperti yang diterapkan di SMKN 1 Kademan, Batang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mahsup, Ibrahim, Sintayana Muhardini, Nurjannah, dan Eka Fitriani menyebutkan bahwa bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa yang digunakan oleh teman sebaya lebih mudah dipahami (Setiawan, Artawan, & Rasna, 2014).
Kecanggungan tersebut bisa terjadi ketika siswa ingin menanyakan sesuatu kepada gurunya. Apabila bertanya kepada temannya, dia tidak merasa canggung atau sungkan. Dia bisa dengan leluasa mengungkapkan ketidakmampuannya pada suatu materi atau konsep. Hal ini apabila terjadi pada pembelajaran mata pelajaran tertentu. Namun agaknya tidak hanya mata pelajaran saja, bahkan sebuah bimbingan konseling dapat pula memanfaatkan tutor sebaya.
Konsep atau cara kerja yang dapat dilakukan ketika melakukan bimbingan konseling dengan metode tutor sebaya adalah dengan membagi siswa yang mempunyai prestasi akademik atau siswa yang mempunyai strategi belajar yang unik dijadikan sebagai leader-nya. Leader yang mempunyai kompetensi tinggi akan menjadi ikon bagi teman-teman sebayanya.
Leader inilah yang nantinya memberikan sebuah tutorial untuk meraih hasil belajar yang maksimal. Dia akan memberikan trik dan tip menyelesaikan soal-soal untuk materi tertentu pada mata pelajaran tertentu. Selain itu, dia juga bisa memberikan trik dan tip untuk menyelesaikan persoalan pribadi yang menghambat motivasi belajar temannya.
Pembimbingan tutor sebaya dilakukan sebanyak tiga kali selama pembelajaran daring melalui aplikasi Whatsapp. Dari situlah tampak terlihat siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah mulai bisa membuka diri untuk menerima trik dan tip belajar yang temannya berikan. Komunikasi pun terjalin seolah teman yang bertugas sebagai leader adalah gurunya.
Siswa tersebut tidak begitu canggung dan malu untuk mengungkapkan ketidakmampuannya. Bahkan dia tidak ragu untuk memulai kegiatan belajarnya di awal waktu.
Selain target materi yang dikuasai, perubahan sikap siswa dalam menghadapi pembelajaran atau persoalan hidup mereka tampak mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan sikap inilah yang dapat mendorong semangat belajar siswa selanjutnya.
Guru bisa saja melewatkan satu hal bahwa cara berpikir siswa berbeda dengan cara berpikir orang dewasa. Dengan memanfaatkan metode tutor sebaya guru menjadi lebih mudah untuk mengarahkan siswa untuk menumbuhkan motivasi belajarnya. (wa2/zal)
Guru SMKN 1 Kandeman, Batang